Banyak Non Muslim Masuk Islam Setelah Dengar Suara Azan, Ini Kisah Para Mualaf
Di tengah ramainya pembicaraan terkait pengeras suara masjid atau musala, ternyata suara azan dapat memberikan hidayah untuk banyak orang.
Kisah orang-orang masuk Islam setelah mendengar Azan menarik untuk diulas. Di tengah ramainya polemik terkait pengeras suara masjid, suara Azan ternyata memberi hidayah dan hikmah bagi banyak orang.
Sungguh tidak elok jika suara Azan dibandingkan dengan suara binatang anjing. Azan adalah panggilan mulia dan termasuk bagian dari syiar agama. Dalam perspektif Islam, Azan panggilan (an-Nida’) atau pemberitahuan (al-i’lam) perihal masuknya waktu shalat.
Bahkan dalam satu Hadits Nabi disebutkan: “Barang siapa pada saat mendengar Adzan kemudian ia mengucapkan (doa selepas adzan), maka masuklah syafaatku untuknya pada Hari Kiamat.” (HR Al-Bukhari)
Dalam riwayat lain dikatakan, “Apabila panggilan shalat (Adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan… (hingga akhir hadis).” (Muttafaqun ‘alaih)
Keajaiban Azan dapat kita lihat dari berbagai kisah Mualaf. Lafal Azan yang berisi kalimat Tauhid tidak hanya sebagai pengingat waktu shalat, tetapi dapat menyentuh dan menggugah hati orang yang mendengarnya.
Berikut kami rangkum beberapa kisah orang-orang mualaf yang memeluk Islam setelah mendengar Azan. Kisah ini dilansir dari berbagai sumber.
Simak kisah-kisah mualaf yang akhirnya memilih Islam setelah tergetar hatinya ketika mendengar suara azan.
Seperti dialami seorang pria paruh baya asal Skotlandia memeluk Islam setelah mendengar Azan. Laki-laki yang tinggal di dataran tinggi Skotlandia, Inverness ini mendengar suara Adzan saat liburan di sebuah pantai di Turki. Lantunan Azan yang didengarnya menyentuh hatinya untuk mempelajari Islam dan akhirnya memutuskan menjadi muallaf.
Seorang ibu yang tinggal di Jakarta Timur juga mendapat hidayah karena anaknya yang berkebutuhan khusus selalu tersenyum setiap kali mendengar Azan.
Diceritakannya, anaknya biasanya sulit merespons apapun, namun ketika suara Azan berkumandang, anaknya selalu tersenyum. Dan ini terjadi bertahun-tahun. Sang ibu pun heran dan mulai bertanya-tanya tentang Islam kepada teman-temannya. Allah pun membuka hatinya untuk menerima Islam.