Wamenkomdigi: Komunikasi Publik Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim
Yogyakarta | Infoaceh.net – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan pentingnya penguatan komunikasi publik dalam menghadapi krisis perubahan iklim yang kian mendesak. Menurutnya, isu iklim menuntut respons berbasis bukti yang cepat dan tidak bisa menunggu semua fakta ilmiah menjadi mutlak.
“Perubahan iklim adalah isu yang membutuhkan tindakan berbasis bukti yang kuat dan urgensi tinggi. Ini bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi soal bagaimana merespons dengan cepat. Di sinilah peran penting jurnalis dalam menjembatani ilmuwan dan publik,” ujar Nezar dalam acara Connect! #8 bertajuk Media Communication on Climate Change Policies di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (4/6/2025).
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Koneksi dan UGM, serta melibatkan 14 peneliti dari Indonesia dan Australia melalui kerja sama dengan Deakin University.
Nezar menyambut positif riset kolaboratif yang dilakukan UGM dan Deakin University dalam mengembangkan strategi komunikasi iklim. Ia menyebut riset tersebut penting untuk membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan komunikasi yang lebih efektif dan responsif terhadap publik.
Sementara itu, Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM Prof. Puji Astuti menyebut proyek ini berupaya menggali bagaimana masyarakat, khususnya di pedesaan, menerima dan mempercayai informasi seputar kebijakan iklim.
“Kita ingin membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang inklusif dan berbasis data,” tegasnya.
Diskusi juga menghadirkan Direktur Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Wahyu Marjaka, serta Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo. Keduanya menegaskan bahwa komunikasi kebijakan iklim harus dilakukan lintas sektor, terutama dalam menyasar masyarakat di wilayah rentan.
Hal senada disampaikan Prof. Greg Barton, Rektor Deakin University Lancaster Indonesia Campus, yang menyebut pemahaman iklim harus disederhanakan agar bisa dipahami seluruh lapisan masyarakat.
“Kurangnya informasi bisa menyebabkan dampak buruk, seperti membakar sampah sembarangan yang memperburuk kondisi lingkungan,” ujarnya.
Acara Connect! #8 menjadi forum penting dalam mendorong sinergi antara akademisi, pemerintah, dan media dalam menyampaikan isu perubahan iklim secara akurat, mudah dipahami, dan membangun kepercayaan masyarakat.