Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Anggota DPR: Kantor Polisi Bukan Tempat Aman Jika Korban Malah Jadi Korban Lagi

Kasus bermula saat korban berinisial MML melaporkan dugaan pemerkosaan ke Polsek Wewewa Selatan pada 1 Juni. Namun, keesokan harinya, Aipda PS menjemput korban dari rumahnya dengan dalih pemeriksaan. Padahal, Polsek tersebut tidak memiliki unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sesampainya di kantor polisi, Aipda PS justru diduga melakukan kekerasan seksual terhadap korban.
Anggota DPR: Kantor Polisi Bukan Tempat Aman Jika Korban Malah Jadi Korban Lagi

Infoaceh.net – Anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding, angkat suara terkait kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh anggota Polri berinisial Aipda PS terhadap seorang perempuan korban pemerkosaan yang hendak melapor ke Polsek Wewewa Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Seharusnya kantor polisi menjadi tempat paling aman bagi rakyat, tapi ini malah sebaliknya,” kata Sudding dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Juni 2025.

Sudding menilai tindakan bejat itu bukan hanya pelanggaran etik, tetapi kejahatan serius yang mencoreng institusi Polri dan meruntuhkan kepercayaan publik. Ia menyebut tindakan tersebut telah mempermalukan kepolisian di mata rakyat.

“Seorang warga negara datang ke kantor polisi karena telah menjadi korban kejahatan seksual. Tapi alih-alih mendapat perlindungan, dia justru menjadi korban untuk kedua kalinya oleh mereka yang seharusnya menjadi pelindung,” ujarnya.

Menurut Sudding, kasus ini mengindikasikan adanya kegagalan sistemik dalam pembinaan dan pengawasan internal Polri. Ia menyoroti lemahnya kultur pengawasan dan pembiaran terhadap mental predator di tubuh institusi penegak hukum.

“Jika kantor polisi berubah menjadi tempat pelecehan, maka seluruh konsep negara hukum sedang dalam bahaya,” tegasnya.

Politisi Partai Hanura itu menuntut agar proses hukum terhadap Aipda PS dilakukan secara transparan, bukan hanya etik dan disiplin internal.

“Tak bisa hanya diselesaikan dalam sidang etik atau diberi teguran ringan. Karena ini adalah kejahatan pidana, pelakunya harus diadili di pengadilan umum, dengan proses yang bisa diawasi masyarakat,” tegasnya.

Sudding menambahkan bahwa Komisi III DPR RI akan meminta penjelasan langsung dari Polri terkait penanganan kasus ini dan menekankan bahwa alasan ‘oknum’ tak bisa lagi digunakan sebagai tameng atas kasus berulang seperti ini.

“Jika kasus seperti ini terus muncul, berarti ada yang salah dalam sistem rekrutmen, pelatihan, dan pengawasan aparat. Sudah saatnya Polri membersihkan institusinya secara serius dari mental predator berseragam,” tutupnya.

Peristiwa kekerasan seksual itu terjadi di salah satu ruangan Polsek Wewewa Selatan, Senin, 2 Juni 2025. Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu, membenarkan kejadian tersebut.

Kasus bermula saat korban berinisial MML melaporkan dugaan pemerkosaan ke Polsek Wewewa Selatan pada 1 Juni. Namun, keesokan harinya, Aipda PS menjemput korban dari rumahnya dengan dalih pemeriksaan. Padahal, Polsek tersebut tidak memiliki unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sesampainya di kantor polisi, Aipda PS justru diduga melakukan kekerasan seksual terhadap korban.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Gubernur Aceh Muzakir Manaf berbincang singkat dengan Presiden Prabowo Subianto di sela-sela menghadiri pertemuan International Conference on Infrastructure di JCC Senayan Jakarta, Kamis (12/6).
Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr TM Jamil MSi
Kebakaran menghanguskan toko sembako dan rumah kontrakan di Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Kamis sore (12/6). (Foto: Dok. BPBD Aceh Besar)
Mahfud MD Sebut Akun Fufufafa Bisa Jadi Alasan Kuat Pemakzulan Jika Terbukti Milik Gibran
Percuma Kita Punya Polisi Hebat, Koruptor Bajingan ke Pengadilan Lolos
Kementerian PKP Gandeng Lippo Bangun Contoh Rumah Subsidi 14 Meter, Harga Mulai Rp100 Juta
HP Egianus Kogoya Ditemukan, Terungkap KKB Punya Kebun Ganja untuk Beli Senjata
Foto Suasana di dalam Pesawat Air India sebelum Jatuh dan Meledak, Ada Mantan Kepala Menteri
Ayah Farel Prayoga Ditangkap Kasus Judi Online, Polisi Temukan Bukti Mengejutkan
Daripada Duit Negara Dicuri Makhluk Enggak Jelas
Gaji tukang cuci piring di Australia tembus Rp75 juta per Bulan, lebih tinggi dari Presiden RI!
Jangan Usik dan Ganggu Aceh!
Di Alkitab gak boleh sembah berhala, kenapa...
Pegawai PLN Aceh bersama Komunitas Peduli Lingkungan mengikuti kegiatan Zero Waste Warrior di komplek Taman Ratu Safiatudin Banda Aceh Kamis (12/6)
Peraturan Terbaru! Perpanjang SIM Sekarang Harus Ikut Tes Lagi, Ini Penjelasannya
Jadi tukang petik buah anggur dibayar per Box, kerja di Australia bisa raup Rp4 Juta sehari
Kader PSI Sebut Jokowi Penuhi Syarat Jadi Nabi, MUI: Tidak Waras!
Hendry Lie Divonis 14 Tahun Penjara di Korupsi Timah, Uang Pengganti Rp1,05 Triliun
Pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India Tujuan London Jatuh Usai Take Off di Bandara Ahmedabad
Budi Arie Cuek Disebut Terlibat Judol: Alah Biar Aja
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks