Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

KontraS Aceh: Memorial Rumoh Geudong Tanpa Keadilan Hanya Lukai Korban

Hasrul M Saman
Memorial Living Park Rumoh Geudong di Kabupaten Pidie

Pidie, Infoaceh.net – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh menyoroti kaburnya kelanjutan penanganan atas temuan tulang-belulang manusia di kawasan bekas Rumoh Geudong, Pidie.

Temuan tersebut semestinya menjadi bukti penting dalam proses yudisial atas pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Aceh.

Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna, menyebut upaya memorialisasi tanpa diiringi penegakan keadilan hanya akan menjadi simbol kosong yang tidak menyentuh penderitaan korban.

“Memorial Living Park Rumoh Geudong tidak cukup hanya menjadi taman. Ia harus menjadi ruang hidup yang benar-benar menghadirkan kebenaran dan keadilan bagi para penyintas. Jika tidak, ini hanya melukai kembali para korban,” kata Azharul, Jumat (13/6/2025).

Pernyataan itu disampaikannya terkait rencana Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham-Imipas) yang akan meresmikan Memorial Living Park Rumoh Geudong di Pidie pada 24 Juni 2025 mendatang.

Azharul juga menegaskan bahwa negara harus hadir secara menyeluruh, bukan sekadar secara simbolik dalam proyek Memorial Living Park yang dibangun di bekas lokasi penyiksaan itu.

Ia mendorong agar pengelolaan memorial ini dinaikkan ke level nasional agar menjadi bagian dari pembelajaran sejarah bangsa.

“Ini bukan hanya milik Kabupaten Pidie atau Aceh, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Pengelolaannya harus berada di bawah otoritas nasional agar memiliki dampak nyata dalam mencegah terulangnya pelanggaran HAM berat di masa mendatang,” tegasnya.

KontraS Aceh pun mempertanyakan tidak adanya kejelasan lanjutan dari pemerintah mengenai hasil identifikasi atau proses hukum terhadap temuan tulang-belulang yang ditemukan di lokasi tersebut.

“Temuan tulang itu adalah pintu masuk penting untuk mengungkap kebenaran dan menuntut pertanggungjawaban. Tapi sampai hari ini, negara belum memperlihatkan keseriusan,” ujar Azharul.

KontraS menegaskan bahwa keadilan bagi korban tidak bisa ditunda-tunda, dan memorialisasi yang tidak berpijak pada kebenaran serta proses hukum hanya akan memperparah luka sejarah yang belum pulih.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Budi Arie Disebut Lagi di Sidang Judol, Polisi Jangan Diam Saja! Usut Juga Potensi TPPU ke Projo
Israel Nyerang Duluan, tapi Netanyahu Bilang Iran yang Jahat
Jokowi Sebut Presiden - Wapres Satu Paket, FPPTNI: Sok Pinter, Enggak Bener Itu

Boneka Asing Itu Bernama Jokowi

Opini
Ketua Gerakan Pemuda Iskandar Muda (GePIM), Zulhadi
Fadli Zon Jangan Hapus Jejak Sejarah Kekerasan Seksual 1998
Tak Ada Kebutuhan Penting Pindahkan Empat Pulau Aceh ke Sumut
Tak Ada Kebutuhan Penting Pindahkan Empat Pulau Aceh ke Sumut
Israel Memohon AS Keroyok Iran, Tak Sanggup Perang Sendirian?
Pak, Saya Mau Sekolah”, Tangis Galang Pecah saat Ayahnya Tak Punya Uang Biayai Pendidikan
Car Free Night Mulai Pukul 22.OO WIB, Nasdem: Terlalu Malam
Staf Ahli Gubernur Aceh Restu Andi Surya, saat meresmikan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Zona KHAS) Kantin RSUDZA Banda Aceh, Sabtu (14/6)
Pengalaman Presiden Prabowo akan Mampu Selesaikan Sengketa Empat Pulau
Politisi Partai Gerindra, TA Khalid, resmi ditunjuk sebagai Ketua Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh periode 2024–2029. (Foto: Ist)
Fufufafa Tak Bisa Jadi Alasan Makzulkan Gibran
Bupati Aceh Besar Syech Muharram Idris memberikan ucapan selamat kepada Zulkifli H Adam, Wali Kota Sabang periode 2025-2030, usai dilantik oleh Gubernur Aceh di Gedung DPRK Sabang, Sabtu (14/6). (Foto: Ist)
Iran-Israel Saling Serang, Ketegangan Memuncak di Tengah Kekhawatiran Perang Regional
Polemik Empat Pulau di Aceh Potensi Picu Disintegrasi
Pemerintah Harus Tinjau Ulang Keputusan 4 Pulau Aceh Masuk Sumut
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks