Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Ita Fatia Diteror Usai Bongkar Pemerkosaan Mei 98 dan Sebut Fadli Zon Bohongi Publik

Sebagai sosok yang pernah langsung mendampingi korban pemerkosaan, bahkan hingga wafat, Ita jelas merasa marah terhadap pernyataan tersebut. "Statemen saya adalah bahwa Fadli Zon telah membohongi publik, berdusta kepada publik dan perempuan Indonesia. Fadli Zon juga telah melakukan pembohongan fakta sejarah," ujarnya.

Infoaceh.net – Ita Fatia Nadia, aktivis dan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tragedi Mei 1998, kembali menyuarakan kebenaran terkait pemerkosaan massal yang terjadi kala itu.

Namun, setelah secara tegas membantah pernyataan Fadli Zon yang menyebut isu pemerkosaan 98 hanya sekadar rumor, Ita justru mendapatkan ancaman pembunuhan.

Ancaman tersebut datang setelah Ita menggelar konferensi pers yang merespons ucapan Fadli Zon.

Dalam kanal YouTube Tempo pada Sabtu (21/6/2025), Ita menyatakan bahwa konferensi pers tersebut digelar sebagai respons atas klaim Fadli Zon. “Kami mengadakan konferensi pers tentang (keterangan) Fadli Zon yang mengatakan pemerkosaan di 98 adalah rumor,” kata Ita Fatia Nadia.

Sebagai sosok yang pernah langsung mendampingi korban pemerkosaan, bahkan hingga wafat, Ita jelas merasa marah terhadap pernyataan tersebut. “Statemen saya adalah bahwa Fadli Zon telah membohongi publik, berdusta kepada publik dan perempuan Indonesia. Fadli Zon juga telah melakukan pembohongan fakta sejarah,” ujarnya.

Menurut Ita, kehadiran TGPF saja sudah membuktikan keseriusan negara menanggapi peristiwa itu. Bukan hanya aktivis, tim ini juga dibentuk oleh lima menteri dan satu jaksa agung. “Karena Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) didirikan oleh 5 menteri dan satu jaksa agung untuk mengungkap peristiwa Mei 1998, termasuk pemerkosaan,” jelasnya.

Tak hanya TGPF, pembentukan Komnas Perempuan juga menjadi bukti kuat atas peristiwa tersebut. Ita bahkan mengaku sebagai salah satu komisioner pertama lembaga itu. “Saya komisioner pertama,” ucap Ita Fatia Nadia.

Bahkan Presiden BJ Habibie saat itu sempat menyampaikan permintaan maaf kepada publik, sebuah pengakuan yang menurut Ita cukup menegaskan bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi. “Artinya Fadli Zon telah melakukan pengingkaran terhadap fakta sejarah,” tegas Ita.

Usai konferensi pers, Ita kembali ke aktivitas normal. Namun teror mulai datang pada Jumat malam. Sebuah telepon mengganggu kediamannya pukul 23.00 WIB.

“Jumat malam, saya mendapatkan telepon di jam 11 malam, ‘antek Cina kamu!’,” katanya.

Meski awalnya diam, Ita kemudian mengabarkan ke temannya bahwa dirinya tidak takut dengan ancaman tersebut. Ia merasa sudah terbiasa. Ancaman tak berhenti di situ. Di Minggu dini hari, penelepon yang sama kembali menghubungi. Kali ini dengan kalimat yang lebih menyeramkan.

“Katanya ‘kamu keluarga PKI, suamimu tapol, matiin orang PKI itu, gampang, tidak ada yang membela’. Nada suaranya keras,” ujar Ita. Ancaman itu bahkan diakhiri dengan niat untuk membunuh Ita. “Terakhir ‘saya bungkam mulut kamu sampai mati’,” katanya.

Dalam pernyataannya, Ita membenarkan bahwa suaminya memang seorang tapol (tahanan politik). Namun saat ini sudah sepuh dan sedang sakit. “Suami saya tapol, tapi sudah sepuh, sedang sakit, tapi kami semua merawat dengan cinta kasih,” katanya.

Meski menghadapi tekanan dan ancaman serius, Ita tetap lantang menyuarakan kebenaran. Hal itu dibuktikan dengan kehadirannya di podcast dan wawancara media yang membahas tragedi pemerkosaan 98.

Ita mengungkap bahwa ini bukan kali pertama dirinya diteror karena membela korban pemerkosaan 98. Pada tahun peristiwa itu terjadi, ia juga mengalami teror langsung. “Teror yang pertama adalah saat saya mengurus Fransisca dan dua anak di Pondok Bambu. Saya mendapatkan surat kalau anak saya akan diculik,” jelasnya.

Ancaman tersebut bahkan menyasar guru dari anaknya. Hal ini tentu membuat keluarga Ita khawatir dan turun tangan langsung. “Orang tua saya dari Jogja datang dan membawa anak-anak. Ibu saya bilang, kamu tetap bekerja, anak-anak bersama kami,” kata Ita Fatia Nadia.

Pernyataan Fadli Zon yang menyebut bahwa pemerkosaan 98 adalah rumor mendapat banyak kecaman, terutama dari mereka yang terlibat langsung dalam penanganan tragedi tersebut. Fakta-fakta seperti pembentukan TGPF, pengakuan Presiden Habibie, hingga pengalaman langsung Ita Fatia Nadia menjadi bukti bahwa peristiwa itu nyata.

Ancaman yang kini dihadapi Ita juga menunjukkan bahwa upaya pelurusan sejarah masih menghadapi tantangan besar. Meski demikian, ia tetap bersuara, tidak gentar menghadapi tekanan.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Israel dan AS telah "meledakkan" diplomasi dengan serangkaian serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir.
Sakit Misterius, Djarot PDIP Minta Jokowi Introspeksi Diri
Iran Luncurkan Rudal ‘Penghancur Kheibar’ untuk Pertama Kali, Mampu Tembus Semua Pertahanan Udara Israel
Penunjuk Jalan dalam Krisis Moral Publik
Wagub Aceh Fadhlullah ziarah Makam Habib Bugak di Desa Pante Peusangan, Kecamatan Jangka, Bireuen, Ahad (22/6). (Foto: Ist)
Gaya kepemimpinan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, disorot Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Salah satu peserta dalam ajang Clash of Champions Ruangguru Season 2, Zahran Nizar Fadhlan, tengah menjadi sorotan dan dihujat oleh netizen.
Viral Pasien Tunggu Obat 2 Jam di Loket Puskesmas Bangkalan, Ternyata Petugasnya Lagi Asik Ngopi di Warkop
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membeberkan berbagai pencapaian Kota Jakarta dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-498.
Tak Hanya Wajah, Perut Jokowi Juga Disorot Saat Acara Ulang Tahun, Dokter Tifa Duga Itu Alat CAPD
Serangan Balasan, Iran Kembali Serang Israel dengan 27 Rudal, Tel Aviv dan Haifa Rusak Parah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung
Usai Kasmudjo Bilang Bukan Dosen Pembimbing Skripsi, Jokowi kok Diam?
Tim Ekspedisi Gunung Leuser dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 sukses menaklukkan titik tertinggi Gunung Leuser dengan koordinat 47 N 297152 UTM 415412, Ahad (22/6). (Foto: For Infoaceh.net)
Presiden Prabowo menyinggung Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem dalam diskusi panel acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. (Foto: Ist)
Polda Aceh menggelar rangkaian pelayanan publik di ajang Car Free Day (CFD) Bhayangkara Sport Day yang dipusatkan di kawasan Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Ahad pagi (22/6). (Foto: For Infoaceh.net)
Publik Beri Dukungan Prabowo Sikat Geng Solo Demi Negara
Sebanyak 376 jemaah haji dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang sebelumnya mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu akibat ancaman bom, dipastikan sudah tiba dengan selamat di Bandara Internasional Juanda pada Minggu (22/6) pukul 06.34 WIB.
Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang ingin membawa produknya ke pasar global kini memiliki peluang emas. Di hari terakhir Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025, Minggu (22/6),
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks