Eks Wamendes Terseret Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dugaan Koneksi ke Percetakan Pasar Pramuka Mengemuka
Infoaceh.net – Isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin meluas.
Terbaru, mantan Wakil Menteri Desa (Wamendes) Paiman Raharjo ikut terseret dalam dugaan ini.
Paiman, yang juga dikenal sebagai Ketua Relawan Sedulur Jokowi, diduga memiliki percetakan di Pasar Pramuka, Jakarta, yang disebut-sebut sebagai tempat pembuatan ijazah Jokowi.
Dugaan ini diungkapkan oleh pengamat intelijen sekaligus pensiunan perwira TNI AD, Sri Raja Sacandra, MBA.
Melalui media Cherrynews.id, ia menulis artikel berjudul “Ada Apa dengan Mantan Wakil Menteri Desa Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi”, yang tayang pada Minggu, 22 Juni 2025.
Dalam tulisannya, Sri Raja menyebut bahwa Paiman Raharjo pernah mengirimkan pesan WhatsApp kepada Roy Suryo pada 6 Mei 2025.
Isi pesan tersebut meminta Roy menghentikan tuduhan ijazah palsu Jokowi dan meminta maaf.
Gaya pesan tersebut dinilai Sri Raja bernada intimidasi.
Roy Suryo membenarkan bahwa ia menerima pesan tersebut, tetapi mengaku mengabaikannya.
Roy juga telah mempublikasikan artikel berjudul “Breaking News: Temuan Pemerhati Intelijen, Ada Kaitan Prof. P (Mantan Wamen, Relawan Jokowi) dengan Percetakan Palsu di UPP (Universitas Percetakan Pramuka)” yang kini viral di berbagai media online dan grup WhatsApp.
Dalam pesannya, Paiman mengingatkan Roy bahwa tuduhan ijazah palsu merupakan tindakan fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan.
Ia juga menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli dan telah dikonfirmasi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).
Paiman menulis bahwa ia pernah melihat langsung ijazah Jokowi dan menilai tidak ada kejanggalan.
Ia juga meminta Roy menghentikan polemik ini demi kedamaian Roy dan keluarganya.
Dalam artikel Sri Raja, disebutkan bahwa berdasarkan pengakuan rekan-rekan di Pasar Pramuka, Paiman pernah memiliki kios percetakan di sana sekitar tahun 2011-2014.
Lokasi ini disebut dalam tuduhan sebagai tempat percetakan ijazah Jokowi yang diduga palsu, khususnya ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan Presiden pada 2014.