Gagal Jadi Tuan Rumah, Timnas Irak Tertekan Jelang Duel Hidup-Mati Piala Dunia 2026
Infoaceh.net – Timnas Irak dipastikan tidak akan bermain di kandang sendiri pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan ini menimbulkan tekanan besar bagi skuad Singa Mesopotamia, terutama saat mereka harus bersaing melawan dua kekuatan besar regional, Arab Saudi dan Qatar.
Mantan penggawa timnas Irak, Ali Wahaib, menyebut bahwa situasi ini sangat merugikan dan bisa berdampak langsung terhadap mental para pemain.
“Secara teknis, Saudi dan Qatar lebih unggul. Ditambah lagi, mereka akan main di kandang sendiri dengan dukungan penuh publik. Ini sangat mempengaruhi,” kata Wahaib dalam wawancaranya dengan media Winwin, dikutip Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, satu-satunya kekuatan yang bisa menutup kesenjangan itu adalah semangat juang. Namun ia juga mengingatkan, euforia publik bisa dengan cepat berubah menjadi tekanan jika hasil tak berpihak.
Wahaib mengungkap bahwa beberapa pemain Irak justru lebih nyaman bermain tandang dibanding di Basra atau kota lain di negaranya. Hal ini diperkuat fakta bahwa usai laga imbang kontra Yordania, kritikan tajam dari suporter sempat membuat beberapa pemain terpukul secara psikologis.
“Publik kami sangat kritis. Kalau tim tampil buruk, dukungan bisa berubah jadi tekanan luar biasa. Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.
Sebaliknya, performa tim dinilai lebih stabil saat bermain di luar negeri, seperti di Amman atau Muscat. Irak juga disebut sebagai salah satu tim yang bisa tergabung satu grup dengan Indonesia dalam drawing babak keempat pada 17 Juli mendatang di Kuala Lumpur.
Babak keempat akan berlangsung 8, 11, dan 14 Oktober 2025 dan menjadi ujian nyata apakah Irak mampu mengulang sejarah emasnya tampil di Piala Dunia seperti edisi 1986.
Wahaib menegaskan, jika Irak kembali gagal, gelombang kemarahan dari publik tak akan bisa dibendung. Isu ini juga akan menjadi ujian serius bagi federasi sepak bola Irak yang tengah berupaya memulihkan kepercayaan masyarakat setelah bertahun-tahun gagal di level internasional.