Bakrie Sawit Gasak Produktivitas Tanpa Buka Lahan Baru, Janji Lonjakan 10 Ton CPO per Hektar
Infoaceh.net – PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mengklaim siap kembali menjadi pemain utama di industri sawit nasional dengan strategi peningkatan produktivitas lewat pengembangan bibit unggul dan percepatan program peremajaan (replanting).
Direktur Utama UNSP, Bayu Irianto, menyebutkan produktivitas nasional sawit saat ini masih berkisar di angka 3 ton crude palm oil (CPO) per hektar per tahun. Namun, melalui bibit unggul bersertifikasi yang dikembangkan perseroan, potensi produktivitas bisa melonjak hingga 10 ton CPO per hektar.
“Bibit unggul kami terbukti mampu hasilkan 40 ton tandan buah segar per hektar per tahun dengan ekstraksi 25 persen CPO. Ini capaian lapangan, bukan sekadar hitungan di atas kertas,” tegas Bayu, Sabtu (28/6/2025).
Strategi ini menurutnya memungkinkan lonjakan produksi tanpa membuka lahan baru—langkah yang dinilai sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan kebijakan zero deforestation. Pendekatan ini sekaligus mengantisipasi tekanan geopolitik global serta mendorong pasokan bahan baku untuk program B40 pemerintah.
Bayu mengklaim, dampak replanting dan bibit unggul akan terasa dalam jangka menengah hingga panjang. Selain itu, perusahaan juga akan melanjutkan penguatan aset dan perbaikan struktur permodalan guna membangun kembali fundamental bisnis.
“Kami optimis akan menemukan kembali momentum terbaik, menjadi perusahaan perkebunan dengan landasan bisnis yang kokoh dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sebagai bagian dari komitmen lingkungan, Bakrie Plantations mengklaim mengikuti sertifikasi ISPO dan menerapkan prinsip circular economy. Kebijakan ini mencakup larangan pembakaran (zero burning), tidak membuka hutan baru (no deforestation), serta menyasar peningkatan kesejahteraan petani rakyat sebagai bagian dari target Sustainable Development Goals (SDGs).
Bayu juga menegaskan bahwa strategi ini bukan hanya demi profit perusahaan, tapi juga menyasar dampak luas untuk ketahanan energi nasional melalui pasokan biodiesel, perbaikan nasib petani, serta kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
Langkah UNSP ini datang di tengah tantangan produktivitas dan krisis kepercayaan publik terhadap industri sawit pasca sejumlah kasus korupsi yang mencoreng citra sektor tersebut. Namun perseroan yakin, reformasi dari dalam lewat peningkatan kualitas kebun dan praktik berkelanjutan adalah jalan satu-satunya untuk bertahan dan menang di pasar global.