72 Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza, Anak-Anak dan Orang Tua Dibantai Saat Tidur
Infoaceh.net -Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza pada Sabtu malam waktu setempat, 28 Juni 2025, menewaskan sedikitnya 72 warga Palestina, termasuk anak-anak dan orang tua mereka yang sedang tidur di dalam tenda.
Jumlah korban jiwa yang terus meningkat kembali menyorot krisis kemanusiaan yang mengerikan di wilayah tersebut, di tengah harapan tipis akan tercapainya gencatan senjata baru.
Salah satu serangan paling mematikan terjadi di kamp tenda Muwasi dekat Khan Younis, di mana tiga anak dan kedua orang tuanya tewas dalam tidur mereka. Keluarga mereka menyampaikan kesedihan mendalam saat melihat jenazah yang berlumuran darah.
“Apa yang dilakukan anak-anak ini kepada mereka? Apa salah mereka?” kata Suad Abu Teima, nenek korban, saat kerabat lainnya menangis dan mencium wajah para korban, serta menabur bunga merah ke dalam kantong jenazah.
Otoritas kesehatan Palestina mencatat bahwa selain korban di Muwasi, 12 orang juga tewas di dekat Stadion Palestina di Kota Gaza yang digunakan sebagai tempat pengungsian, dan delapan lainnya tewas dalam serangan terhadap apartemen.
Rumah Sakit Shifa dan Rumah Sakit Nasser menerima lebih dari 20 jenazah lainnya dari berbagai titik serangan.
Serangan juga menyasar wilayah padat penduduk di Kota Gaza timur. Rumah Sakit Al-Ahli melaporkan menerima 11 korban tewas dari satu serangan di jalan raya dan delapan korban lainnya, termasuk lima anak-anak, dari sebuah pertemuan keluarga.
Di Gaza tengah, dua orang tewas di pintu masuk kamp pengungsi Bureij akibat serangan Israel, menurut Rumah Sakit Al-Awda.
Di tengah gelombang kekerasan terbaru, Presiden AS Donald Trump menyatakan ada kemungkinan tercapainya gencatan senjata dalam waktu dekat.
“Kami sedang menangani Gaza dan berusaha menyelesaikannya,” ujar Trump saat ditanya wartawan.
Sumber dari Associated Press menyebut Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, akan melakukan perjalanan ke Washington pekan depan untuk membahas gencatan senjata, konflik Iran, serta isu-isu lainnya. Namun, rincian pembicaraan masih tertutup bagi publik.