‘Pahlawan Rinjani’ Raup Donasi Rp1,3 Miliar dari Brasil, Tim SAR Protes Narasi Tunggal
Infoaceh.net – Sosok Agam Rinjani mencuri perhatian publik internasional usai aksi heroiknya mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang jatuh ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Aksinya terekam kamera, viral di media sosial, dan menuai simpati hingga Brasil. Warganet Negeri Samba menyebut Agam sebagai “Pahlawan Rinjani” dan menggalang donasi hingga menyentuh lebih dari Rp1,3 miliar.
Donasi tersebut dikumpulkan melalui platform Brasil, voaa.me/agam, dan hingga Jumat (27/6/2025) dana yang terkumpul mencapai 451.226 real Brasil atau setara Rp1,33 miliar.
Agam, atau nama lengkapnya Abdul Haris Agam, menyatakan dana itu tidak akan digunakan untuk kepentingan pribadi. Ia berkomitmen membelanjakannya untuk pembelian alat keselamatan tim evakuasi dan program reboisasi di lereng Rinjani.
“Uang yang nanti dikirim, kamu belikan alat untuk bisa lebih safety dan lain-lain. Untuk kebutuhan Rinjani, supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman,” ujar Agam dalam diskusi publik di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Agam menegaskan dana itu juga akan dibagi bersama rekan-rekan relawan yang ikut dalam proses evakuasi. Aksi Agam bermula ketika ia ikut turun ke jurang bersama Tim SAR pada 21 Juni 2025. Ia bermalam di pinggir tebing curam bersama jenazah Juliana demi memastikan evakuasi berjalan lancar.
Namun, pujian dan sumbangan yang tertuju hanya pada Agam mulai menimbulkan reaksi. Salah satu anggota Tim SAR, Rio Pratama, melontarkan protes terbuka lewat akun Instagram @riodansatyo. Ia menyebut narasi seolah-olah Agam berjuang sendirian dalam evakuasi itu tidak adil dan menyesatkan.
“Jutaan orang bilang @agam_rinjani adalah pahlawan… Pertanyaan saya, apakah bisa Agam evakuasi sendiri?” tulis Rio. Ia mengaku bersama 22 anggota tim lain terlibat aktif menarik tali, menyiapkan alat, dan mengatur strategi penyelamatan.
Rio juga menyebut penggalangan dana yang mengatasnamakan Agam tidak diketahui secara menyeluruh oleh tim SAR. Ia meminta agar penghargaan dan donasi turut mempertimbangkan kontribusi tim yang lebih luas.
Meski begitu, Agam menyatakan sejak awal dirinya enggan menerima donasi, namun luluh setelah melihat antusiasme publik Brasil. Ia pun berjanji akan transparan dan mengajak semua pihak yang terlibat untuk turut merasakan manfaat dari dukungan tersebut.
Sementara itu, publik terus mengikuti perkembangan penggunaan dana dan berharap transparansi Agam bisa menjadi teladan dalam misi kemanusiaan. Di tengah pujian dan kontroversi, Agam tetap menjunjung semangat gotong royong dan menjaga Gunung Rinjani tetap aman dan lestari.