Produksi Pangan Meningkat Tajam, Rina Saadah Dorong Pemerintah Perluas Pasar Ekspor
Jakarta, Infoaceh.net – Kabar baik datang dari sektor pertanian Indonesia! Produksi padi, jagung, dan ubi di Tanah Air pada tahun ini mengalami peningkatan signifikan.
Kondisi ini mendorong Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Rina Saadah, untuk mendesak pemerintah agar memperluas pasar ekspor produk hilirisasi komoditas pertanian.
Langkah ini dinilai krusial untuk mendongkrak nilai tambah hasil pertanian dan mendulang devisa negara.
“Kita patut bersyukur karena produksi padi, jagung, dan ubi tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil panen ini perlu diarahkan ke hilirisasi dan diekspor agar bernilai tambah,” ujar Rina di Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Menurut Rina, produk pertanian Indonesia punya potensi luar biasa di pasar global. Ia mencontohkan jagung dari Kalimantan Barat, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat yang kini sudah diminati pasar Malaysia.
“Sudah saatnya pasar ekspor produk pertanian kita diperluas, baik di kawasan ASEAN maupun wilayah lainnya. Untuk itu, perlu sinergi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, serta para pelaku usaha,” jelas legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Barat X ini.
Mengutip data Kementerian Pertanian, Rina membeberkan bahwa produksi padi pada Semester I 2025 telah mencapai 33,18 juta ton gabah kering giling (GKG) dari target 54,45 juta ton (sekitar 60,94%). Sementara itu, produksi jagung menyentuh 11,38 juta ton dari target 21,48 juta ton (52,97%), dan produksi telur ayam mencapai 3,51 juta ton dari target 6,81 juta ton (51,54%).
“Bahkan, sepanjang Januari hingga Juli 2025, Indonesia mengalami surplus beras sebesar 3,58 juta ton. Stok beras nasional juga mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 4,1 juta ton,” imbuhnya.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bahkan memproyeksikan produksi beras Indonesia tahun 2025 mencapai 35,6 juta ton, menempatkan Indonesia sebagai produsen beras terbesar keempat di dunia.
“Dengan capaian ini, penting bagi pemerintah untuk mencarikan pasar ekspor yang tepat. Ini akan menjadi peluang strategis untuk meningkatkan perekonomian nasional,” pungkas Rina Saadah.