Microsoft PHK 9.000 Karyawan, Divisi Gaming Kena Sapu Bersih
Infoaceh.net – Raksasa teknologi Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap sekitar 9.000 karyawan.
Jumlah tersebut setara dengan hampir 4 persen dari total tenaga kerja global perusahaan yang kini berjumlah 228.000 orang.
Kebijakan perampingan diumumkan pada Rabu, 3 Juli 2025, dan akan direalisasikan pada paruh kedua tahun fiskal 2026. PHK ini mencakup berbagai tim, wilayah, hingga level jabatan, termasuk jajaran manajerial dan divisi gaming.
“Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim secara optimal dalam menghadapi pasar yang dinamis,” tulis Microsoft dalam pernyataan resmi dikutip dari CNBC International, Kamis (3/7/2025).
Langkah ini bukan yang pertama. Sejak Januari 2025, Microsoft telah memangkas sejumlah posisi berdasarkan evaluasi kinerja. Pada Mei, lebih dari 6.000 posisi dihapus, disusul 300 posisi lagi pada Juni. Tren PHK ini mengikuti kebijakan efisiensi yang telah dimulai sejak 2023, termasuk pengurangan 10.000 posisi pada tahun tersebut.
Kali ini, struktur manajemen tengah menjadi target utama. Seorang sumber menyebut bahwa posisi yang dipangkas adalah lapisan manajerial yang berada di antara kontributor individu dan eksekutif tingkat atas. Hal ini dinilai sebagai upaya meningkatkan efektivitas organisasi dan mempercepat pengambilan keputusan.
Divisi Gaming, salah satu portofolio besar Microsoft, turut menjadi korban perampingan. CEO Divisi Gaming Microsoft, Phil Spencer, dalam memo internal menjelaskan bahwa pengurangan karyawan dilakukan demi fokus pada sektor-sektor strategis yang lebih menjanjikan.
“Kami akan mengakhiri atau mengurangi pekerjaan di beberapa area bisnis dan mengikuti jejak Microsoft dalam menghapus lapisan manajemen demi meningkatkan kelincahan dan efektivitas,” tulis Spencer.
Kendati melakukan PHK massal, Microsoft tetap membukukan kinerja keuangan impresif. Perusahaan melaporkan pendapatan bersih hampir US$26 miliar (Rp421,7 triliun) dan total pendapatan mencapai US$70 miliar (Rp1.135 triliun) pada kuartal pertama 2025. Angka ini melampaui ekspektasi analis pasar yang dihimpun FactSet.
Saham Microsoft sempat menyentuh rekor tertinggi di angka US$497,45 pada 26 Juni 2024. Namun, per 3 Juli 2025, saham perusahaan sedikit terkoreksi 0,20 persen ke level US$491,09.
Para eksekutif perusahaan optimistis target pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 14 persen pada kuartal kedua 2025 bisa tercapai, seiring meningkatnya ekspansi layanan cloud Azure dan pertumbuhan langganan produk perangkat lunak produktivitas bagi korporasi.