Dari Aceh ke Shanghai, USK Perkuat Diplomasi Akademik di Simposium Maritim Indonesia-Tiongko
Shanghai, Infoaceh.net –Universitas Syiah Kuala (USK) mengambil langkah strategis dalam memperkuat diplomasi akademik pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok.
Keterlibatan ini diwujudkan dalam Marine Symposium and Exhibition yang digelar di Shanghai, Tiongkok, pada 1-3 Juli 2025.
Delegasi USK di forum ini yang dipimpin Rektor Prof Dr Ir Marwan menunjukkan komitmen menyeluruh, dengan kehadiran Ketua Senat Akademik USK, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan dan Bisnis USK, para dekan dari tiga fakultas: FKP, FP, dan FKH, serta Prof Dr Ir Muhammad Irham selaku penghubung utama kemitraan tersebut.
Acara yang mempertemukan delegasi universitas-universitas ternama seperti Shanghai Ocean University (SHOU), Guangdong Ocean University (GDOU), Universitas Hasanuddin, dan perwakilan pemerintah Tiongkok ini menjadi wadah strategis untuk pertukaran ilmu, teknologi, serta perencanaan kolaboratif lintas negara, khususnya dalam bidang kelautan.
“Kunjungan USK kali ini juga merupakan balasan atas dua kali kunjungan delegasi dari Shanghai Ocean University dan Guangdong Ocean University ke USK baru-baru ini, menegaskan kemitraan yang terjalin erat,” kata Rektor USK, Prof Marwan.
Ia menekankan pentingnya simposium ini sebagai platform untuk memperdalam kerja sama akademik. Ia menyoroti urgensi penguatan pemahaman tentang ekosistem laut, ketahanan terhadap perubahan iklim, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Prof Marwan menyoroti pentingnya pembelajaran dari praktik-praktik terbaik global, untuk membangun sinergi yang memberikan dampak luas, tidak hanya bagi Aceh dan Indonesia, tetapi juga bagi komunitas internasional.
“Kami percaya dengan bekerja bersama, kita dapat mendorong inovasi, saling pengertian, dan keunggulan akademik, khususnya dalam bidang yang menjadi perhatian bersama seperti ilmu kelautan dan teknologi, kecerdasan buatan, keamanan pangan, kesejahteraan hewan, pembangunan berkelanjutan, dan riset lingkungan,” jelas Prof Marwan dalam pidatonya.