Trump Tetapkan Tarif 20 Persen untuk Vietnam, Barang Transhipment Kena Pajak 40 Persen
Infoaceh.net – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan telah mencapai kesepakatan tarif dagang baru dengan Vietnam.
Lewat unggahan di akun media sosial pribadinya, Social Truth, Trump menyatakan barang-barang asal Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 20 persen saat masuk ke pasar AS.
Tak hanya itu, Trump juga menetapkan pajak sebesar 40 persen bagi barang-barang dari negara ketiga yang hanya sekadar dipindahkan (transhipped) melalui Vietnam sebelum dikirim ke Amerika Serikat.
“Vietnam akan membayar tarif sebesar 20 persen kepada Amerika Serikat atas semua barang yang dikirim ke wilayah kita, dan tarif sebesar 40 persen atas setiap pengiriman ulang,” tulis Trump dalam pernyataannya yang dikutip dari CNBC International, Kamis (3/7/2025).
Langkah ini secara terang-terangan menyasar praktik transhipping yang selama ini diduga kerap dimanfaatkan oleh Tiongkok untuk menghindari tarif tinggi dengan menyamarkan barang lewat Vietnam.
Dalam pernyataan yang sama, Trump juga menyebut bahwa Vietnam setuju untuk memberikan akses penuh kepada produk-produk asal AS tanpa bea masuk. Ia mengklaim hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh pemerintah Vietnam.
“Vietnam akan melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, memberikan AS akses total ke pasar perdagangan mereka. Kita akan dapat menjual produk ke Vietnam dengan tarif nol,” tegasnya.
Kesepakatan ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum berakhirnya masa penangguhan tarif resiprokal yang akan jatuh tempo pada 9 Juli 2025. Sebelumnya, Trump telah menetapkan tarif 46 persen terhadap Vietnam, namun sempat ditangguhkan menjadi 10 persen selama masa transisi 90 hari.
Langkah pengenaan tarif baru ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada ekonomi Vietnam, mengingat ekspor ke AS menyumbang hingga 30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam tahun ini.
Sejumlah pengamat menilai kebijakan tarif Trump bisa memicu lonjakan harga barang konsumsi di AS serta meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Namun Trump menepis anggapan tersebut. Ia bersikukuh bahwa kebijakan tarif tidak berdampak pada inflasi dan justru meningkatkan penerimaan negara.