Rupiah Tertekan ke Rp16.230, Dampak Langsung Data Ketenagakerjaan AS
Jakarta, Infoaceh.net – Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat, 4 Juli 2025. Di pasar spot, rupiah ditutup turun 35 poin atau 0,22 persen ke level Rp16.230 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Kamis sore mematok rupiah di posisi Rp16.209 per dolar, mengindikasikan tekanan yang masih berlanjut.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh penguatan dolar AS yang kembali rebound setelah rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) menunjukkan angka lebih kuat dari perkiraan.
“Data tenaga kerja AS yang kuat menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat, sehingga menekan mata uang emerging market, termasuk rupiah,” ujarnya kepada Infoaceh.net, Jumat pagi.
Meski demikian, Lukman memperkirakan pelemahan rupiah hari ini akan cenderung terbatas, seiring perkembangan di Kongres AS yang meloloskan RUU besar (megabill) yang diusulkan mantan Presiden Donald Trump. RUU ini diperkirakan akan berdampak negatif terhadap dolar AS dalam jangka menengah.
“Pelemahan rupiah mungkin terbatas karena RUU Trump ini bisa menekan dolar jika investor mulai mengantisipasi lonjakan belanja fiskal dan pelebaran defisit,” jelasnya.
Untuk perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.150 hingga Rp16.250 per dolar AS.
Pelemahan kurs rupiah ini mencerminkan masih rentannya pasar terhadap dinamika global, khususnya kebijakan moneter AS dan faktor geopolitik yang terus berubah.
Bank Indonesia diharapkan tetap siaga dalam menjaga stabilitas nilai tukar, termasuk melalui intervensi pasar dan pengelolaan cadangan devisa.
Sumber: Viva berita