Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Gus Baha: Ahli Qur’an Tak Boleh Lepas dari Ushul Fikih

Dengan gaya guyon khas pesantren, Gus Baha menyampaikan bahwa sopan santun anak-anak kiai biasanya muncul dari dua kemungkinan. “Kalau sudah alim, ya karena meniru. Kalau belum alim, ya sopan dulu saja, sambil belajar,” katanya disambut tawa hadirin.
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrap disapa Gus Baha

Jakarta, Infoaceh.net — Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menegaskan pentingnya keterpaduan antara penguasaan Al-Qur’an dan ilmu ushul fiqih dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Dalam pengajian memperingati Majelis Tahlil almarhumah Ny. Hj. Durroh Nafisah Ali di Yayasan Ali Maksum, Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Kamis malam (3/7/2025), Gus Baha menyampaikan bahwa tradisi keilmuan di lingkungan pesantren selalu menyatukan dua hal penting tersebut.

“Tradisi ahli Qur’an dan ahli ushul fiqih itu saling menyatu. Kalau itu dipahami dengan benar, semaan lancar, analisis fiqih juga lancar,” kata Gus Baha di hadapan jamaah.

Ia mencontohkan sosok Nyai Durroh Nafisah Ali, putri dari KH Ali Maksum (Rais ‘Aam PBNU 1981–1984), sebagai figur yang merepresentasikan perpaduan itu. “Bulik Durroh itu, masak aja sambil nderes Al-Qur’an. Kalau ditanya kenapa begini-begitu, jawabannya selalu nyambung antara Qur’an dan fiqih,” ungkap Gus Baha mengenang.

Menurutnya, pendekatan ushul fiqih membuat Al-Qur’an tetap relevan dan menjadi penjaga peradaban hingga akhir zaman. Tanpa ushul fiqih, kata dia, umat berpotensi terjebak dalam pemahaman tekstual yang sempit dan dangkal.

“Dulu itu enggak ada orang yang cuma hafal Qur’an tanpa jadi alim. Sebaliknya, enggak ada yang alim kalau enggak hafal Qur’an. Kalau disebut alim, ya pasti hafal Qur’an juga,” tegasnya.

Dengan gaya guyon khas pesantren, Gus Baha menyampaikan bahwa sopan santun anak-anak kiai biasanya muncul dari dua kemungkinan. “Kalau sudah alim, ya karena meniru. Kalau belum alim, ya sopan dulu saja, sambil belajar,” katanya disambut tawa hadirin.

Ia menegaskan kembali bahwa penguasaan dua disiplin keilmuan tersebut, yakni Al-Qur’an dan ushul fiqih, adalah fondasi penting dalam membentuk pribadi muslim yang cerdas, bijaksana, dan beradab. “Keduanya saling melengkapi. Dan contoh nyatanya ya Bulik Durroh,” tutupnya.

Sumber : https://nu.or.id/

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Anggota Komisi II DPR RI, Azis Subekti
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Imas Aan Ubudiah
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan, Maria Teresa Suhardjada, menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah Ngider Tangsel di halaman Kantor Kecamatan Ciputat, Sabtu pagi (5/7).
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Bustami Hamzah terbuka jalan jadi Ketua DPD I Partai Golkar Aceh dengan adanya diskresi dari DPP. (Foto: Ist)
Doa Sebelum Bekerja
Penutupan IHSG
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bertemu dengan sejumlah Duta Besar dari Timur Tengah di Jakarta, Sabtu malam, 5 Juli 2025. (Foto: Dok. Humas BPPA)
Kegiatan tambang emas ilegal di Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat yang kian marak dengan menggunakan alat berat seperti ekskavator. (Foto: Ist)
Ilustrasi suami dan istri dalam sebuah pernikahan. (Foto: Freepik)
T Pertamina (Persero) terus memperkuat dukungannya terhadap pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) melalui program UMK Academy 2025.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Ilustrasi: I'tikaf dan khataman Al-Qur'an dapat sangat baik untuk mengisi bulan Muharram. Sumber: https://nu.or.id/
BPMA bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Malaka mencatatkan capaian signifikan dalam kegiatan lifting kondensat pada Semester I tahun 2025. (Foto: Ist)
Hingga akhir Juni 2025, Bank Aceh mencatat total penyaluran pembiayaan UMKM mencapai Rp 2,53 triliun. (Foto: Ist)
Cristiano Ronaldo, tidak hadir dalam prosesi pemakaman tragis rekannya Diogo Jota dan sang saudara André Silva, yang digelar Sabtu (5/7/2025) di Gondomar, Portugal.
Sebanyak 200 anak yatim menerima santunan dari Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU dalam rangka memperingati Hari Sosial Muslimat NU yang jatuh setiap 10 Muharram.
Peran Akal dalam Memahami Ketuhanan Menurut Ibnu Rusyd
Menag Masaruddin Umar lepas Sakinah Fun Walk
Burhanuddin Muhtadi Ingatkan Bahaya Kultus Politik Dedi Mulyadi: Pejabat Publik, Bukan Nabi
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks