Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Istri Gubernur Ziarahi Makam Laksamana Keumala Hayati

Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati melakukan penaburan bunga saat ziarah ke makam pahlawan perempuan Aceh, Laksamana Keumala Hayati di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Sabtu (19/12)

Aceh Besar — Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Safrida Yuliani, melakukan ziarah ke makam pahlawan perempuan Aceh, Laksamana Keumala Hayati, sebagai rangkaian peringatan Hari Ibu ke 92 Tahun 2020, di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Sabtu, (19/12).

Acara ziarah juga diikuti seluruh pengurus PKK Aceh, DWP Aceh, dan para ASN di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh.

Prosesi ziarah didahului dengan upacara dipimpin Dyah Erti dengan menghadap makam disertai hening cipta untuk mengenang jasa pahlawan perempuan tersebut.

Setelah mengheningkan cipta, Dyah meletakkan karangan bunga di batu nisan makam. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penaburan bunga.

Menziarahi makam pahlawan perempuan menjadi kegiatan rutin PKK Aceh saat memperingati Hari Ibu. Dyah memaknai ziarah tersebut sebagai momentum mengilhami ketangguhan perempuan Aceh di masa silam. Ia mengatakan, ketangguhan tersebut harus dapat diteladani perempuan di masa kini, utamanya kaum ibu.

“Kita ingin mengingat kembali perjuangan kaum perempuan Aceh dulu, sehingga dapat menjadi spirit bagi kaum perempuan masa kini untuk terus memperjuangkan kesejahteraan, kemandirian, dan perekonomian Aceh. Hal itu merupakan perjuangan yang harus kita galakkan di zaman modern ini,” ujar Dyah yang juga istri Gubernur Aceh ini.

Laksamana Malahayati merupakan perempuan pejuang di Serambi Mekkah pada masa Kesultanan Aceh. Darah pejuangnya turun dari ayahnya, Laksamana Mahmud Syah.

Bahkan, kakeknya dari garis keturunan ayah juga seorang Laksamana Muhammad Said Syah, putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530–1539 M.

Berdasarkan Wikipedia, Malahayati memegang jabatan kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV pada tahun 1585–1604.

Lalu karirnya semakin melejit hingga ia memimpin 2000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal Belanda tanggal 11 September 1599. (IA)

Lainnya

Proses legalisasi badan hukum Koperasi Merah Putih (KMP) di Provinsi Aceh hampir tuntas
UIN Ar-Raniry mempersembahkan sebuah buku edisi khusus berjudul ”Se-Abad Mahathir & Hubungan Aceh–Malaysia”
Personel TNI dari Koramil Muara Tiga Kodim 0102/Pidie membersihkan makam kuno Raja Nagari Bihari, Gampong Tuha Biheu, Kecamatan Muara Tiga, Pidie. (Foto: Ist)
Anak Punk Serang Ustadz Pakai Taring Babi Usai Ditegur soal Miras
Meragukan! Alibi Menteri UMKM Tak Beri Perintah soal Surat Istri ke Luar Negeri
Saatnya UGM dan Jokowi Tampil Bareng
Komunikolog Politik Setuju Wapres Diusulkan Presiden Terpilih-Ditetapkan MPR
Menteri Pigai Tidak Menindaklanjuti Usulan Stafsus soal Kasus Cidahu
Calon Duta Besar (dubes) untuk Malaysia Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
Penampilan robot polisi (ropi) dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 di Jakarta pada 1 Juli 2025 memicu polemik publik
Dunia SIM Card Multi-Warna dan Masa Depan Telekomunikasi Seluler
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang akrap disapa Gus Baha
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
Me Time ala Gen Z dan Jejak Spiritualitas Nabi di Gua Hira
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi
Ilustrasi Penggunaan wifi
Jamaah haji Aceh kloter 09 melakukan sujud syukur setelah mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Ahad (6/7). (Foto: Ist)
Masuki Usia 90 Tahun, Dalai Lama Janji Bereinkarnasi setelah Wafat
Komentar Susno Duadji soal Kompol Syarif Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait Kasus Ijazah Jokowi
Enable Notifications OK No thanks