Bahaya Berilmu Tapi Meninggalkan Agama
Kairo — Ulama Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Abdul Fatah al-Awari mengingatkan, budaya intelektual yang tidak terkendali tentu bisa merusak sendi-sendi negara sekaligus menghilangkan identitas.
Karena itu, menurutnya, setiap ilmu dan pengetahuan yang diperoleh oleh setiap orang harus dilapisi syariat dan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
“Jika itu tidak lakukan, maka akan berbalik menjadi bencana bagi para pemilik dan penuntut ilmu,” kata Syekh al-Awari dalam khutbah salat Jum’at yang ia sampaikan di Masjid Jamik Al Azhar pada Jum’at (17/9).
Menurutnya, negara-negara yang memiliki keunggulan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan tapi meninggalkan sendi-sendi agama dan syariat, ilmu-ilmu pengetahuan atau sains yang dikuasai negara tersebut hanya akan menghancurkan tatanan masyarakat.
Juga merusak lingkungan dan bumi, serta mewariskan berbagai hal buruk dan kerusakan kepada anak-cucu nanti.
Ilmu-ilmu sains dalam syariat Uslan tentu termasuk yang harus dipelajari. Namun, tetap harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariat dan agama.
“Inilah yang diinginkan Islam dan dibawa oleh pendahulu kita, karena mereka unggul dalam sains dan mengekspornya ke Barat,” tegas Syekh Al Awari. (IA)