JAYAPURA – Tim sepak bola Aceh memastikan diri lolos ke babak semifinal PON XX Papua, yang akan bertemu dengan tim sepak bola Jawa Timur (Jatim).
Kepastian tim sepak bola Aceh melaju ke semifinal setelah tuan rumah Papua mengalahkan tim sepak bola PON Sumut, dengan skor 2-0 pada laga terakhir babak enam besar Grup D, Minggu sore (10/10) di Stadion Mandala, Jayapura, Papua.
Tim sepak bola Papua keluar sebagai juara grup D dengan poin sempurna, 6 setelah sebelumnya mengalahkan tim sepak bola PON Aceh, 1-0.
Sedangkan Aceh sebagai runner up grup D dengan nilai 3 dari hasil sekali menang 2-1 lawan Sumut dan sekali kalah saat menghadapi Papua.
Juara Grup E, Tim Sepak Bola PON Jatim akan ketemu tim sepak bola PON Aceh di babak semifinal pada Selasa (12/10) lusa di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Jayapura.
Hal itu dipastikan setelah Jatim menang atas Jawa Barat 2-0 di babak enam besar Grup E PON XX Papua, Minggu (10/10) di Stadion Barnabas Youwe.
Sedang runner up Grup E yakni Kalimantan Timur (Kaltim) akan berhadapan dengan tuan rumah Tim Sepak Bola PON Papua, yang sejauh ini belum terkalahkan.
Sebelumnya, Jatim sempat melakukan ujicoba melawan tim sepak bola PON Aceh besutan Fachri Husaini di Surabaya. Saat itu, Jatim menang dengan skor mutlak 4-0.
Meski begitu, Rudy Ketjles, pelatih sepak bola PON Jatim mengatakan di babak semifinal para pemainnya harus tetap berjuang hingga pertandingan terakhir.
“Di semifinal anak-anak harus berjuang dan menang, saya tidak mau coba-coba semua harus full tim. Makanya saya simpan pemain, tidak semua keluar karena untuk persiapan semifinal,” ungkap Rudy, Minggu (10/10).
Lebih lanjut dikatakan Rudy, meski pernah menang atas Aceh di ajang ujicoba, namun Rudi mengaku bukan jaminan anak asuhannya akan dengan mudah melenggang ke final. Karena, partai semifinal adalah laga sesungguhnya. Apalagi, ia mengenal sosok Fachri Husaini, pelatih sepak bola Aceh yang dinilai sebagai pelatih cerdas dan cerdik.
“Lawan Aceh sudah pernah ketemu di Surabaya. Dari semuanya, saya paling takut melawan Aceh. Saya nggak takut Aceh-nya, tapi Fachri-nya. Ini dia pelatih cerdas dan cerdik,” tutup pelatih Rudy Keltjes. (IA)