Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Dari Sabang Sampai Merauke, Aceh dan Papua Berebut Emas Sepak Bola PON

Laga Aceh melawan Papua pada babak enam besar Grup D Sepak Bola PON XX. Aceh dan Papua kembali akan bertemu di final untuk memperebutkan medali emas di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (14/10)

JAYAPURA — Perebutan medali emas cabang olahraga (cabor) sepak bola PON XX Papua 2021 menghadirkan final yang menjanjikan keseruan. Partai puncak akan mempertemukan tuan rumah, Papua melawan Aceh.

Pertandingan final nanti sangat dinanti karena gengsi sepak bola di PON begitu tinggi. Stadion Mandala, Jayapura, diyakini akan penuh pada Kamis (14/10/2021).

Cabor sepak bola PON 2021 sudah dimulai sejak akhir September lalu, dengan menyajikan pertandingan babak penyisihan grup. Kemudian bertahap ke babak enam besar, lalu semifinal.

Hasilnya, Papua dan Aceh menjadi dua tim yang bakal bertemu di final. Pada babak semifinal, Papua mengalahkan Kalimantan Timur dengan skor 5-1, sementara Aceh menyingkirkan Jawa Timur dengan skor 2-1.

Final antara Papua versus Aceh ini menyajikan beberapa fakta menarik. Apa saja? Berikut setidaknya tiga fakta menarik tersebut.

  1. Ulangan Final PON 1993

Saat PON 1993, Aceh dan Papua berjumpa dalam partai final yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada 19 September 1993. Ketika itu, Papua menang dengan skor 6-3.

Aceh yang mendapatkan lebih banyak dukungan dalam pertandingan tersebut, ternyata malah menelan kekalahan. Bahkan sampai kebobolan sebanyak enam gol.

Salah satu gol Papua yang dulu masih bernama Irian Jaya dicetak David Saidui dengan proses yang terbilang unik. Ketika itu, David yang tinggal berhadapan dengan gawang kosong, lalu menghentikan bola di garis gawang, kemudian disenggolnya memakai bagian tubuh bagian belakang dan gol.

  1. Dua Maestro Gelandang Bertemu

Final sepak bola PON XX Tahun 2021 ini menjadi pertemuan antara dua maestro gelandang di Indonesia. Mereka adalah Eduard Ivakdalam dan Fakhri Husaini.

Edu dan Fakhri ketika masih menjadi pemain begitu dihormati, baik oleh rekan satu tim maupun lawan. Posisi keduanya juga sama yaitu gelandang. Keduanya pun beberapa kali berada dalam satu skuad di Timnas Indonesia.

Oleh karena itu, menjadi tontonan yang layak ditunggu ketika Edu dan Fakhri bertemu sebagai pelatih. Mereka bakal adu pintar dalam meracik strategi demi mendapatkan medali emas.

  1. Bertemunya Ujung Barat dan Timur

Lagu nasional berjudul dari Sabang sampai Merauke menjadi kenyataan di final sepak bola PON 2021. Sabang yang merupakan kawasan paling barat Indonesia ada di Provinsi Aceh, sedangkan Merauke, daerah paling timur Indonesia terletak di Papua.

Gaya sepak bola Aceh dan Papua yang khas bakal bertemu di lapangan. Tim Aceh yang penuh semangat dan agresif bakal menghadapi Papua yang kaya teknik.

Hal itu yang membuat final sepak bola PON 2021 menjadi istimewa. Masyarakat kedua provinsi pasti tidak sabar menantikan final hari Kamis nanti.

(IA/Bola.net)

Lainnya

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
PBB Rilis Daftar 'Penyokong Genosida' Israel di Palestina, Ternyata Ada BP dan Chevron
Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Mengaku
Alasan Susno Duadji Sebut Rismon Sianipar Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Ada Sosok Penting Pernah Nasihati Jokowi Tak Usah Paksakan Ijazah, Konon Dijawab 'Wah Ora Keren'
Wakajati Aceh Muhibuddin SH MH dipromosikan menjadi Direktur Pelanggaran HAM Berat pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks