Melalui Celengan Sedekah Pagi, Siswa MIN 1 Banda Aceh Santuni Anak Yatim di Sekolahnya
Banda Aceh – Kolaborasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh dengan MIN 1 Banda Aceh dalam menumbuhkan sifat dermawan para siswa mulai menunjukkan hasil. Rabu (24/11), ACT Aceh menyalurkan santunan untuk anak yatim pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di MIN 1 Banda Aceh.
Santunan ini merupakan hasil dari kedermawanan para siswa yang rutin berdekah di celengan Sedekah Pagi ACT.
Celengan Sedekah Pagi merupakan salah satu program ACT sebagai sarana edukasi di sekolah untuk membiasakan sifat dermawan sejak dini. Seribu lebih siswa di MIN 1 Banda Aceh rutin bersedekah di celengan kelas setiap pagi, dan pada perayaan Maulid Nabi ini, hasil dari sedekah anak-anak sekolah MIN 1 Banda Aceh ini disalurkan untuk puluhan anak yatim yang juga bersekolah di sana.
“Alhamdulillah ACT bersama MIN 1 Banda Aceh, hari ini menyantuni puluhan anak yatim yang ada di sekolah ini. Dimana santunan yang terkumpul ini berasal dari anak-anak yang bersekolah disini, dan disalurkan untuk anak-anak yatim di MIN 1 Banda Aceh juga. Jadi dari mereka untuk mereka,” ujar Kepala Cabang ACT Aceh Zulfurqan
Ia juga menambahkan, hal ini dilakukan pada momen perayaan Maulid Nabi dalam rangka mengikuti tuntunan Rasul untuk menyantuni anak yatim.
Acara ini turut menghadirkan penceramah lokal yaitu Ustadz Umar Ismail dengan tema ‘Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Membentuk Pribadi Cerdas Berakhlak Mulia’.
Ustadz Umar menyampaikan kalau ingin menjadi anak yang saleh maka harus banyak bersedekah, kalau ingin punya anak yang saleh juga harus banyak bersedekah. Bersedekah adalah perbuatan yang sangat dicintai Allah dan Rasulullah.
“Kami bersyukur atas suksesnya pelaksanaan kegiatan ini. Kami juga senang dan berterima kasih kepada ACT atas kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan maulid kali ini,” ujar Cut Sofya, Kepala MIN 1 Banda Aceh. Ia berharap kerja sama ACT dan MIN 1 Banda Aceh akan terus terjalin ke depan.
ACT Aceh terus berikhtiar memelihara anak yatim dengan memberi santunan hingga membantu pembangunan pesantren yang menampung santri yatim dan dhuafa.
Semua bantuan ini berasal dari para dermawan.
“Kita sangat perlu membantu anak yatim, apalagi yang masih duduk di bangku pendidikan agar mereka dapat menyongsong masa depan yang cerah,” pungkas Zulfurqan. (IA)