INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Rights Reserved.
Syariah

Buruh dalam Pandangan Islam

Last updated: Sabtu, 2 Mei 2020 12:10 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 9 Menit
SHARE

Oleh: Dr. Zulhelmi, MHSc

Setiap tanggal 01 Mei seluruh warga dunia memperingati hari buruh. Indonesia sendiri, sejak tahun 2013 sudah menjadikan tanggal 01 Mei sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati hari buruh internasional. Lantas mengapa hari buruh itu dianggap penting, sehingga menjadi hari libur nasional??.

Tgk. Shafwan Bendadeh SHI MSh, Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah STISNU Aceh
Tgk. Shafwan Bendadeh: Jangan Tunggu Kaya untuk Berwakaf

Bagaimana pula kontribusi para buruh dalam keberlangsungan hidup umat manusia di atas bumi ini? Serta bagaimana pandangan Islam terhadap kaum buruh? Tulisan singkat ini ingin memberikan ulasan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.

- ADVERTISEMENT -

Selama ini, pihak yang terlihat senantiasa komitmen membela kepentingan dan nasib hidup kaum buruh adalah kaum sosialis. Hal tersebut wajar karena meningkatkan kesejahteraan kaum buruh serta menaikkan derajat mereka menjadi manusia seutuhnya menjadi tujuan akhir dari paham sosialisme. Namun demikian, jauh sebelum ideologi sosialisme muncul, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin hadir menjadi rahmat bagi alam semesta dan seluruh penghuninya, termasuk rahmat bagi buruh. Akan tetapi, sebelum sampai pada pembahasan ini, alangkah lebih baiknya kita melihat dulu di mana posisi kaum buruh dalam piramida kehidupan umat manusia.

Sudah menjadi hukum alam bahwa kelas sosial dalam kehidupan masyarakat itu terbagi kepada tiga: kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas. Jumlah manusia yang menempati kelas bawah paling banyak (mayoritas) dan semakin ke atas semakin sedikit, sehingga ia membentuk seperti piramida. Orang-orang yang menempati posisi kelas atas tidak banyak (minoritas), namun mereka menjadi penentu kebijakan atas keberlangsungan hidup semua manusia. Hal tersebut dikarenakan mereka memiliki akses terhadap modal dan juga memiliki kekuasaan. Sedangkan warga masyarakat kelas menengah , keberadaan mereka di tengah-tengah piramida, tidak ke bawah dan juga tidak ke atas.

- ADVERTISEMENT -
Pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Ustaz Ahmad Qushairi Lc MAg
Kebahagiaan Sejati Lahir dari Takwa, Bukan dari Harta dan Jabatan

Menurut klasifikasi Karl Marx (1818-1883), kelas sosial masyarakat bawah disebut proletar dan kelas sosial masyarakat atas disebut borjuis. Ia kerap sekali mempertentangkan kaum proletar dengan kaum borjuis, karena terjadinya ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum borjuis terhadap kaum proletar. Dalam teori Karl Marx, warga kelas bawah ini berasal dari masyarakat yang berprofesi sebagai buruh di industri atau pabrik, sedangkan warga kelas masyarakat atas adalah pemilik modal, yaitu pemilik industri atau pabrik itu sendiri.

Kontribusi kaum buruh ini terletak pada pengorbanan tenaga dan waktu mereka untuk menghasilkan produk yang diinginkan oleh pemodal. Namun, meskipun mereka mengorbankan waktu dan tenaga dalam jumlah yang sangat maksimal, akan tetapi hal tersebut tidak akan mampu menjadikan kehidupan mereka menjadi sejahtera, karena hasil yang telah mereka kerjakan dinikmati sebagian besarnya oleh pemilik modal. Dengan bahasa yang sederhana, mereka bekerja secara maksimal, akan tetapi menikmati hasil pekerjaannya secara minimal. Di sinilah terjadinya ketidakadilan dan penindasan yang dilakukan pemilik modal terhadap buruhnya.

Teori pertentangan kelas itu muncul sebagai reaksi Karl Marx atas fenomena sosial yang terjadi di depan matanya pada abad ke -19 di saat manusia sedang menjalani revolusi industri. Artinya, teori itu muncul sebagai respons terhadap realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Eropa, bukan sebagai wahyu atau ilham yang dibimbing langsung oleh Tuhan. Penekanan ini dianggap penting karena untuk menunjukkan sisi perbedaan antara teori sosialisme dengan ajaran Islam yang sama-sama memperjuangkan hak-hak kaum buruh.

Perubahan Nasib Suatu Kaum Dimulai dari Diri Sendiri, Pesan Al-Qur’an untuk Umat

Adapun dalam konteks keindonesiaan terkini, apa yang dibicarakan oleh Karl Marx dulu ternyata masih tetap saja terjadi. Artinya kaum buruh itu belum mampu mengubah hidupnya menjadi manusia seutuhnya. Padahal kontribusi mereka itu sangat signifikan dalam siklus perekonomian Indonesia. Mereka menjadi garda terdepan dalam perputaran roda perekonomian. Mungkin dalam bahasa agama dikatakan sudah menjadi takdir kehidupan mereka untuk selalu berada di bawah. Namun dalam perspektif Islam, meskipun tidak mungkin menghilangkan perbedaan kelas sosial itu, akan tetapi bukan berarti mereka menjadi hina. Melainkan mereka tetap manusia yang mulia dan terhormat, karena Islam memang tidak melihat kemuliaan dan kehormatan seseorang pada harta kekayaan, jenis kelamin, suku, bangsa dan ras, melainkan pada ketakwaan seseorang kepada sang Penciptanya.

- ADVERTISEMENT -

Islam yang hadir sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta dan penghuninya, memuliakan kaum buruh sebagai manusia yang bermartabat. Salah satu bentuk apresiasi Islam terhadap kaum buruh adalah perintah Nabi Muhammad SAW agar menyegerakan pembayaran gaji buruh dan tidak menahan-nahannya.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadisnya:
أَعْطُوا الأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ
Artinya: bayarlah gaji buruhmu sebelum keringatnya kering (HR Ibnu Majah)

Ungkapan hadis tersebut walaupun singkat namun memiliki makna yang sangat mendalam. Penggunaan bahasa sebelum kering keringatnya itu menjadi tolak ukur jangka waktu pembayaran upah atau gaji seorang buruh, meskipun tidak dipahami secara kaku. Maksudnya, pembayaran gaji buruh harus segera diberikan setelah ia selesai melaksanakan pekerjaannya agar ia bisa merasakan hasil keringatnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Keringat itu dalam bacaan semiotika bahasa merupakan simbol dari kesusahan atau kepayahan dan pengorbanan tenaga serta waktu untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu.

Selain hadis di atas, al-Qur’an juga memerintahkan kepada seluruh umat Islam untuk berbuat adil kepada sesama manusia. Banyak sekali ayat al-Qur’an yang berbicara tentang keadilan, di antaranya dalam surat al-Maidah ayat 8 yang berbunyi:
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
Artinya: berbuatlah keadilan karena ia paling dekat kepada taqwa

Meskipun ayat tersebut tidak dikhususkan untuk kaum buruh, akan tetapi perintah berbuat keadilan itu berlaku umum kepada seluruh lapisan manusia, termasuk di dalam buruh. Keadilan menjadi hal yang sangat penting bagi manusia karena tanpa keadilan, maka akan terjadi penindasan, kezaliman dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh orang kuat terhadap orang lemah. Dalam konteks hubungan buruh dengan pemodal, maka keadilan juga harus diterapkan agar buruh bisa menikmati hasil sewajarnya atas pengorbanan waktu dan tenaga yang telah ia berikan.

Selain berbuat adil, hubungan antara buruh dengan pemodal adalah hubungan simbiosis mutualisme atau saling bekerja sama untuk menghasilkan keuntungan. Artinya, buruh itu sebagai mitra kerja pemodal yang tidak boleh dieksploitasi secara tidak manusiawi. Dengan demikian, dari sisi kemanusiaan, baik buruh maupun pemodal, kedua-duanya memiliki kesetaraan atau persamaan hak sebagai manusia yang mulia. Hal tersebut karena dalam pandangan Islam letak kemuliaan seseorang itu pada ketakwaannya, bukan pada yang lain (al-Qur’an: Surat al-Hujurat, Ayat 13).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jelas bahwa ternyata jauh sebelum kaum sosialis berjuang membela hak-hak kaum buruh, Islam sudah hadir untuk menghargai kaum buruh sebagai manusia yang mulia dan bermartabat. Namun, kenyataan di lapangan hingga saat ini nasib kaum buruh masih saja belum berubah. Oleh karena itu, sudah sewajarnya ada satu hari khusus untuk memperingati jasa-jasa kaum buruh, supaya dapat menggugah hati para pemilik modal bahwa ada sekelompok mayoritas manusia yang bertengger di bawah untuk mempertahankan posisi nyaman mereka di pucuk piramida. Siapa tahu, atas izin Allah SWT orang-orang yang menempati posisi di pucuk piramida itu akan terbuka pintu hatinya untuk menyadari pengorbanan orang-orang bawah/lemah, sehingga terciptanya sebuah suasana egaliter dan keadilan di tengah-tengah kondisi sosial ekonomi yang sangat rumit seperti saat ini.

Terimakasih kaum buruh atas pengorbananmu selama ini. Meskipun jasa-jasamu sering dilupakan manusia, namun Allah SWT tidak pernah lupa karena Dia tidak tidur dan senantiasa memelihara dan menjaga hamba-hamba-Nya yang sedang mencari rezeki untuk menafkahi kebutuhan dirinya sendiri dan keluarganya masing-masing. Selamat hari buruh sedunia !

Penulis:
Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry

Previous Article TA. Khalid: Jangan Pangkas Anggaran Petani dan Nelayan untuk Covid-19
Next Article Cara Cek Kelebihan Saldo Iuran BPJS Kesehatan Setelah Premi Resmi Turun

Populer

Pemuda Kluet Tengah, Henneri SH
Umum
Pemuda Kluet Tengah Dukung Bupati Aceh Selatan Hentikan Tambang Rente
Rabu, 29 Oktober 2025
Proyek Rumah Sakit Pendidikan USK (USK Teaching Hospital) resmi masuk Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (Bluebook) milik Bappenas 2025–2029.
Pendidikan
Proyek Rumah Sakit Pendidikan USK Rp1,1 Triliun Masuk Bluebook Bappenas
Selasa, 28 Oktober 2025
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Umum
Viral Link Video Syakirah Versi Terbaru Berdurasi 16 Menit Beredar di X dan TikTok
Rabu, 28 Mei 2025
Dua band legendaris Indonesia, Slank dan Dewa 19, dijadwalkan tampil dalam dua konser akbar di dua kota berbeda di Aceh — Banda Aceh dan Lhokseumawe. (Foto: Ist)
Aceh
Slank dan Dewa 19 Bakal Guncang Aceh: Gelar Konser di Banda Aceh dan Lhokseumawe
Jumat, 24 Oktober 2025
Jagat maya dihebohkan dengan viralnya sebuah video kontroversial yang melibatkan seorang wanita bernama Nurma HMT.
Umum
Video Kontroversial Nurma HMT Viral, Akun Instagramnya Jadi Buruan Warganet
Kamis, 31 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Anggun Rena Aulia
Kesehatan & Gaya Hidup

Serba Cepat, Serba Candu: Dunia Baru Gen Z di Media Sosial

Minggu, 19 Oktober 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN PEMKO SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG SUMPAH PEMUDA
IKLAN DPRK SABANG HARI SANTRI
IKLAN BANK ACEH HARI SANTRI
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4

Berita Lainnya

Imam Besar Masjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A. Rasyid
Syariah

Umat Islam Jangan Latah Respon Informasi yang Diterima

Jumat, 3 Oktober 2025
Penyuluh Agama Islam Kabupaten Aceh Besar, Drs Tgk Syaiful Mar AAI
Syariah

Kepemimpinan Rasulullah Aktual Sepanjang Zaman

Sabtu, 27 September 2025
Syariah

Busana Tak Sesuai Syariat, Pengendara di Aceh Besar Terjaring Razia

Kamis, 25 September 2025
Ustaz Mursalin Basyah Lc MA
Syariah

Jauhi Pertemanan Toxic, Bangun Perilaku Sosial yang Sehat

Jumat, 19 September 2025
Syariah

Kemenag Banda Aceh Hadirkan Pengajian untuk Pedagang di Lapangan Blang Padang

Jumat, 19 September 2025
Wakil Imum Chik Masjid Raya Baiturrahman, Tgk Habibie Waly S.TH
Syariah

Jangan Jadikan Teladan dalam Kehidupan Selain Rasulullah

Jumat, 12 September 2025
Tgk Saifuddin A. Rasyid, Imam Besar Mesjid Fathun Qarib UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Syariah

Kehidupan Bangsa Terasa Jauh dari Nilai-nilai Islam

Jumat, 5 September 2025
Syariah

Ustaz Mursalin Basyah Ungkap Tiga Kunci Kebahagiaan Hidup

Sabtu, 30 Agustus 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
Developed by PT. Harian Aceh Indonesia
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Logo Info Aceh
Selamat datang di Website INFOACEH.net
Username atau Email Address
Password

Lupa password?