Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

DPRA Minta Pemerintah Aceh Segera Perbaiki Infrastruktur Sekolah yang Rusak Akibat Banjir

Ketua Komisi VI DPRA Tgk Irawan Abdullah SAg bersama anggota Komisi lainnya meninjuau sekolah yang terdampak banjir di Aceh Utara

ACEH UTARA — Usai menggelar rapat kerja (Raker) dengan Dinas Pendidikan Aceh, Komisi VI DPR Aceh langsung turun ke lapangan meninjau lembaga pendidikan khususnya SMA sederajat yang terkena dampak banjir beberapa waktu lalu. Daerah yang dikunjungi sebagai sampel awal adalah Kabupaten Aceh Utara, mulai 19-22 Januari 2022.

Tim Komisi VI DPR Aceh hadir Ketua Komisi VI Tgk H Irawan Abdullah SAg, Wakil Ketua Tgk Haidar, Sekretaris Hj Asmidar, Hj Nurlelawati SAg dan Anggota Tgk Mawardi M, SE (yang merupakan Anggota DPRA dapil setempat).

Dalam peninjuan lapangan itu tim Komisi VI DPRA didampingi Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Utara Drs Ahmad Yamani MPd dan para kepala sekolah di wilayah tersebut.

Kacabdin Ahmad Yamami, Sabtu (22/1) mengatakan banjir yang terjadi setiap tahun itu sangat berpengaruh kepada proses belajar mengajar di semua sekolah. Selain itu sejumlah infrastruktur dan mobiler sekolah juga terkena dampaknya.

“Dampak dari banjir berakibat sejumlah sekolah terpaksa diliburkan, terkadang sampai seminggu lamanya. Selain itu tenaga pengajar dan anak didik juga kehilangan (rusak) peralatan sekolahnya seperti tas, buku, sepatu dan pakaian sekolah,” kata Ahmad Yamami.

Ahmad Yamami menambahkan atas nama para kepala sekolah SMA, SMK dan SLB di wilayah Kabupaten Aceh Utara, mengucapkan terimakasih kepada DPRA khususnya Komisi VI yang telah hadir dan melihat langsung lembaga pendidikan pasca musibah banjir.

Anggota DPRA Dapil Lhokseumawe dan Aceh Utara Tgk Mawardi (Tgk Adek) berharap kepada Pemerintah Aceh agar sekolah-sekolah yang rusak infrastrukturnya seperti ruang kelas, laboratorium dan pagar dapar segera diperbaiki. Juga untuk mobiler sekolah lainnya seperti komputer, LCD dan buku-buku pelajaran.

“Sehingga para siswa dapat belajar kembali dengan nyaman dan tentram. Yang paling utama tentunya solusi konkrit agar banjir tahunan tersebut tidak akan terjadi lagi di tahun-tahun mendatang,” ujar Tgk Mawardi.

Ketua Komisi VI DPR Aceh Tgk Irawan Abdullah menjelaskan, tinjauan lapangan tersebut salah satu tujuannya untuk mendengarkan dan melihat secara langsung kondisi terkini sekolah-sekolah pasca musibah banjir beberapa waktu lalu.
Hasil tinjauan ini akan menjadi masukan Komisi VI untuk ditindaklanjuti dan disampaikan kepada Pemerintah Aceh melalui SKPA terkait.

“Kami secara bersama-sama juga meninjau sejumlah sekolah yang terimbas langsung dari banjir tersebut. Sekolah tersebut di antaranya, SMA 1 Lhoksukon, SMA 3 Putra Bangsa dan SMA 1 Matang Kuli. Kami sangat prihatin dan sedih atas kerusakan-kerusakan infrasuktur yang dialami sekolah itu,” kata Tgk Irawan Abdullah.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPRA itu menjelaskan berdasarkan tinjauan langsung ke lapangan, diperoleh sejumlah temuan, di antaranya di SMAN 1 Lhoksukon sebagian bangunannya masih bagus walau perlu perbaikan, tapi dampak banjir terhadap siswa dan guru perlu segera ditangani dan di SMA 1 Matangkuli pagar sekolah rusak serta sejumlah mobiler sekolah tidak dapt digunakan lagi.

Sedangkan di SMA 3 Putra Bangsa jalan masuk ke sekolah belum ada pengaspalan, bangunannya banyak yang retak, sebagian besar lantai keramik terkelupas, pagar sekolah hancur dan sejumlah mobiler sekolah tidak bisa dipergunakan lagi. Selain itu pembatas asrama putra dan putri belum ada.

Tgk Irawan menambahkan pasca banjir awal tahun kemarin, hampir semua sekolah di Aceh mengalami kondisi yang sama. Sebagian sekolah juga sangat memprihatinkan kondisinya.

Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPRA Tgk Haidar berharap dan meminta kepada Pemerintah Aceh agar segera memperbaiki bangunan yang rusak dan menyediakan mobiler sekolah sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan seperti biasanya.

“Selain itu Pemerintah Aceh juga harus serius untuk menangani masalah banjir tahunan tersebut agar tidak terjadi lagi di tahun mendatang. Dengan demikian masyarakat pun dapat nyaman dalam beraktivitas,” pungkas Tuu Haidar. (IA)

Lainnya

Ilustrasi harga beras
Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Syariah
MA (46), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu divonis lima bulan sepuluh hari karena terbukti mencuri 20 Kg beras dan dua tabung elpiji.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan Indonesia, yang menghasilkan penurunan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen.
Belum Ditahan, Jurist Tan Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Diduga Pindah ke Australia
Konsultan Kemendikbudristek era Nadiem Makarim, Ibrahim Arief
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Cakupan imunisasi anak di Aceh masih rendah akibat penolakan dari masyarakat. (Foto: Ist)
Peletakan batu pertama pembangunan gedung Skill Lab Fakultas Kedokteran oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan bersama Dekan FK USK Dr dr Safrizal Rahman, Selasa, 15 Juli 2025. (Foto: Ist)
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar
Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron
ilustrasi
Viral video di media sosial yang menyebut Jepang akan blacklist atau memasukkan pekerja Indonesia ke dalam daftar hitam
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mendalami dugaan keterkaitan investasi Google di Gojek dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019–2022.
Izinkan Saya Kembali ke Keluarga
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Spanyol kini dilanda situasi darurat bak neraka bocor. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Brigpol JD, anggota Satlantas Polres Lubuklinggau yang digerebek sedang ngamar dengan istri TNI atau Ibu Persit kini ditahan di tempat khusus (patsus) Polda Sumatera Selatan
Seorang wanita paruh baya, ZU (33) warga salah satu Gampong di Pidie Jaya ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polresta Banda Aceh. Ia diduga melakukan pencurian uang Rp20 juta di TK Az – Zahra, Kuta Alam Banda Aceh. (Foto: Dok. Polresta Banda Aceh)
Enable Notifications OK No thanks