Aceh Harus Lakukan Tes PCR Massal Covid-19
Oleh: Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng
HAMPIR 5 bulan sudah dunia dilanda Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), belum ada tanda pandemik ini akan berakhir. Meski beberapa negara melaporkan penurunan kasus, namun tidak ada yang berani melakukan hidup normal, seperti kondisi 6 bulan yang lalu.
Berada dalam kondisi lockdown atau pembatasan sosial bersekala besar apapun istilahnya dalam waktu lebih dari 3 bulan bukanlah mudah untuk semua negara. Bahkan negara sekelas Amerika sendiri tidak kuat, ketika banyak desakan dari masyarakat yang kehilangan pendapatan, pekerjaan dan penghidupannya, maka dunia mulai harus memilih antara sektor ekonomi dan dampak sosialnya atau sektor kesehatan dan praktisi di dalamnya. Bila kita membandingan ratio tenaga medis dan masyarakat di negara maju adalah 1:1000 atau 0,01 persen, sementara Indonesia 1: 4000 atau 0,025 persen.
Semua pemimpin pasti cemas akan dampak kesehatan akibat Covid, namun lebih cemas pada dampak sosial ekonomi yang terjadi. Sangat wajar pada akhirnya dunia mulai berpikir untuk kembali melakukan aktivitas dan menggerakan kembali roda ekonomi yang sempat terhenti. New normal menjadi istilah popular baru. Dunia harus adaptif dengan kondisi covid, kehidupan dengan masker, social dan physical distancing, personal hygine dengan cuci tangan akan menjadi keseharian manusia kedepannya.
WHO membuat beberapa syarat untuk suatu negara masuk ke masa new normal diantaranya telah mampu mengendalikan transmisi Covid-19. Kapasitas sistem kesehatan yang mampu untuk mengidentifikasi, isolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina, Melakukan pengaturan ketat terhadap kemungkinan kasus impor, pengawasan tempat dengan kerentanan tinggi, terutama rumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental dan pemukiman padat, penerapan pencegahan ditempat kerja seperti jaga jarak fisik, fasilitas dan membiasakan cuci tangan.
Taiwan adalah salah satu negara yang sukses melawan Covid -19, mereka sudah awal melakukan new normal, semua aktifitas hampir berjalan normal, hanya perbedaan pada sosial distancing, masker dan cuci tangan. Tentu saja ini tidak didapat dengan mudah, mereka aktif melakukan pemeriksaan case tracking dan case finding. Kapasitas mereka tingkatkan dan kerentanan mampu di turunkan sehingga resiko jauh berkurang.