Kuliah Umum di USK, Direktur Bappenas Ajak Mahasiswa Tidak Takut Bermimpi
BANDA ACEH — Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK Kementerian PPN/Bappenas RI Tatang Muttaqin PhD memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala (USK) dengan tema ‘Mengelola Harapan, Menggapai Mimpi’, yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Selasa, 27 September 2022.
Ia mengajak mahasiswa untuk tidak takut bermimpi, dan untuk mewujudkan sebuah mimpi dimulai dengan mengelola harapan.
Agar harapan tersebut berubah menjadi kenyataan, ia menyampaikan, pentingnya kedisiplinan, ketekunan dan kerja keras. Dengan itu, Indonesia akan banyak melahirkan generasi unggul untuk mencapai visi Indonesia emas tahun 2045.
“Untuk mewujudkan itu, memerlukan kombinasi SDM unggul dan masyarakat berbudaya, religius serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Pembangunan SDM dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi pilar pembangunan,” kata Tatang.
Menurutnya, SDM yang unggul, haruslah dipersiapkan sejak dini. Salah satunya, memastikan gizi yang seimbang bagi calon penerus bangsa. Kualitas hidup yang baik, menjadi modal penting bagi tumbuh kembang SDM Indonesia.
“Memiliki SDM berdaya saing, menguasai Iptek, tapi juga bergizi baik dengan populasi seimbang menjadi keniscayaan untuk merealisasikan visi Indonesia emas 2045,” ungkapnya.
Tatang menggarisbawahi, bahwa mindset berbasis Iptek menjadi hal utama dalam membangun peradaban. Sebab, selama ini, masih ada kecenderungan sebagian dari masyarakat, yang masih percaya takhayul.
Lebih jauh, untuk memperoleh SDM berkualitas, pendidikan merupakan medium paling berharga. Saat ini, sejumlah langkah terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Seperti, pemerataan akses ke layanan Perguruan Tinggi (PT) berkualitas, penguatan relevansi PT dan peningkatan kebekerjaan, peningkatan daya saing PT, penguatan tata kelola dan pembiayaan PT berkualitas.
“Jangan lupakan budaya luhur kita. Hormat pada yang lebih tua dan kasih pada yang muda. Di sisi lain, yang perlu diingat bahwa studi lanjut tidak melulu belajar, namun juga menyerap beragam pengalaman,” jelasnya.