Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Pengangguran di Aceh 158 Ribu Orang, Lhokseumawe dan Banda Aceh Tertinggi

Jumlah angka pengangguran di Aceh periode Agustus 2022 sebanyak 158 ribu orang (6,17 persen), terjadi penambahan 8 ribu orang dibanding periode Februari 2022 dengan jumlah pengangguran 150 ribu orang (5,97 persen)

BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah angka pengangguran di Provinsi Aceh pada periode Agustus 2022 sebanyak 158 ribu orang (6,17 persen) atau terjadi penambahan 8 ribu orang dibandingkan periode Februari 2022 dengan jumlah pengangguran 150 ribu orang (5,97 persen).

Sementara dibandingkan dengan Agustus 2021 terjadi penurunan sebesar 0,13 persen atau 1.000 orang. Pada periode Agustus tahun lalu, TPT Aceh sebesar 6,30 persen.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Aceh periode Agustus 2022 paling tinggi berada di daerah perkotaan. Kota Lhokseumawe dan kota Banda Aceh mencatat jumlah pengangguran tertinggi masing-masing 9,15 persen dan 8,62 persen

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution melalui Fungsional Statistisi Ahli Muda BPS Aceh Hendri Achmad Hudori, Selasa (8/11).

“Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2022 sebesar 6,17 persen, turun sebesar 0,13 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021,” ujarnya.

Terdapat 28 ribu orang (0,71 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri atas 1,78 ribu orang merupakan pengangguran karena COVID-19, 1,21 ribu orang bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19, 1,09 ribu orang sementara tidak bekerja karena COVID-19 dan 24,37 ribu orang penduduk bekerja mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

BPS menyebutkan, jumlah angkatan kerja di Aceh pada Agustus 2022 sebanyak 2.553 ribu orang, naik 32 ribu orang dibanding Agustus 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 0,28 persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 2.395 ribu orang, naik sebanyak 34 ribu orang dari Agustus 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (4,37 persen). Sedangkan Lapangan Pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (2,87 persen poin)

Sebanyak 922 ribu orang (38,55 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun 0,81 persen poin dibanding Agustus 2021.

Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di
Indonesia.

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks