Satu Kasus Polio Ditemukan di Pidie, Pemkab Tetapkan KLB
SIGLI — Satu kasus polio (lumpuh layuh) ditemukan di Kabupaten Pidie yang dialami oleh seorang anak berusia 7 tahun di Kecamatan Mane.
Pemerintah Kabupaten Pidie menyebut pasien awalnya mengalami gejala demam pada 6 Oktober 2022.
Keluhan tersebut dibarengi dengan kelemahan anggota gerak. Pasien akhirnya dibawa ke RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli. Kemudian, sampel tinja anak diambil untuk dianalisis di laboratorium Prof Sri Oemijati, Jakarta.
Atas temuan tersebut pemerintah kabupaten setempat kini telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.
Hal itu diumumkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam konferensi pers, Jum’at (18/11).
Ia mengatakan penemuan kasus polio tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Prof Sri Oemijati di Jakarta atas hasil pemeriksaannya di laboratorium.
“Dengan ditemukannya kasus polio di Pidie, maka kami menyatakan ini sebagai Kejadian Luar Biasa, karena seperti yang kita ketahui Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah dinyatakan bebas polio dan dunia saat ini bergerak menuju eradikasi untuk menghilangkan polio dari seluruh negara,” ujar Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (18/11).
Wahyudi menyebutkan, anak tersebut awalnya mengalami sakit demam dan kemudian muncul nyeri pada persendian dan kelemahan anggota gerak.
“Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium diketahui bahwa pasien itu terinfeksi virus polio. Pasien tidak pernah mendapat imunisasi apapun sebelumnya,” ujarnya.
Ketetapan KLB diberlakukan lantaran bahaya polio bisa memicu kelumpuhan permanen bahkan hingga kematian. Khususnya bagi anak berusia di bawah lima tahun yang belum divaksinasi polio.
Kepala Dinas Kesehatan Pidie dr Arika Aboebakar menyatakan pihaknya, bersama dengan tim dari Dinas Kesehatan Aceh, Kementerian Kesehatan, WHO dan UNICEF sudah melakukan respons awal berupa Penyelidikan Epidemiologi (PE) termasuk pencarian kasus tambahan di wilayah terdampak baik di masyarakat maupun melalui kunjungan ke puskesmas dan RS setempat.