Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Virus Polio Ditemukan di Pidie, Kemenkes Sebut Karena Lingkungan Kotor

Ilustrasi penyakit polio pada anak

JAKARTA — Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan penyebab terjadinya satu kasus virus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh, karena terdapat lingkungan yang kotor. Ia mengatakan bahwa virus tersebut menyebar melalui saluran pencernaan dan menyebabkan penularan virus terhadap anak.

“Virus Polio dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen pada anak terutama yang belum mendapatkan imunisasi. Dan penyakit polio ini disebabkan oleh virus Polio, dan penularannya terutama melalui vital oral melalui faecal dan oral,” kata Maxi dalam konferensi pers secara daring pada, Sabtu, 19 November 2022, dilansir dari Tempo.co.

Maxi menjelaskan salah satu penyebab terjadinya penularan virus Polio bermula dari kondisi air yang tidak bersih. Akhirnya, virus tersebut terkontaminasi bersama saluran pencernaan di dalam tubuh manusia.

“Jadi, ya sudah pasti pada kebersihan terutama cuci tangan atau tidak cuci tangan. Adapun kontaminasi dengan faecal tidak bersih, terus masuk melalui mulut atau air yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus Polio,” ujar Maxi.

Dia menyebut bahwa satu kasus yang terjadi di Aceh disebabkan air sungai yang tercemar kotoran tinja dan dipakai bermain oleh anak-anak.

“Dan memang kebanyakan ya virus Polio karena berkembang di pencernaan saat dia mengeluarkan kotoran faeces kemudian dia tidak masuk septic tank ke lingkungan yang ada di sungai, ada air tempat anak-anak bermain. Di situ menjadi sumber tempat penularan virus yang tadi berkembang di saluran pencernaan,” tutur Maxi.

Lebih lanjut, Maxi menjelaskan virus Polio mengakibatkan beberapa kelumpuhan di bagian tulang dan sendi manusia. Ia mengatakan virus itu akan menyerang pertama kali di bagian saraf otot yang menyebabkan kelumpuhan.

“Kemudian virus itu menyerang sistem saraf ya, jadi ditungkai terutama virus otot di situ tidak berkembang. Sehingga kekuatan otot itu berkurang dan lama-lama otot itu mengecil dan menyebabkan kelumpuhan,” ujar Maxi. (IA)

Lainnya

Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Syariah
MA (46), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu divonis lima bulan sepuluh hari karena terbukti mencuri 20 Kg beras dan dua tabung elpiji.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan Indonesia, yang menghasilkan penurunan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen.
Belum Ditahan, Jurist Tan Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Diduga Pindah ke Australia
Konsultan Kemendikbudristek era Nadiem Makarim, Ibrahim Arief
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Cakupan imunisasi anak di Aceh masih rendah akibat penolakan dari masyarakat. (Foto: Ist)
Peletakan batu pertama pembangunan gedung Skill Lab Fakultas Kedokteran oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan bersama Dekan FK USK Dr dr Safrizal Rahman, Selasa, 15 Juli 2025. (Foto: Ist)
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar
Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron
ilustrasi
Viral video di media sosial yang menyebut Jepang akan blacklist atau memasukkan pekerja Indonesia ke dalam daftar hitam
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mendalami dugaan keterkaitan investasi Google di Gojek dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019–2022.
Izinkan Saya Kembali ke Keluarga
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Spanyol kini dilanda situasi darurat bak neraka bocor. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Brigpol JD, anggota Satlantas Polres Lubuklinggau yang digerebek sedang ngamar dengan istri TNI atau Ibu Persit kini ditahan di tempat khusus (patsus) Polda Sumatera Selatan
Seorang wanita paruh baya, ZU (33) warga salah satu Gampong di Pidie Jaya ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polresta Banda Aceh. Ia diduga melakukan pencurian uang Rp20 juta di TK Az – Zahra, Kuta Alam Banda Aceh. (Foto: Dok. Polresta Banda Aceh)
Rombongan berpakaian serba putih yang viral karena melakukan ritual spiritual di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu, ternyata merupakan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) asal Desa Sambongbangi, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Enable Notifications OK No thanks