Aset BSI Aceh Tumbuh 12 Persen Jadi Rp 18,32 Triliun, Pembiayaan Capai Rp 16,94 Triliun
BANDA ACEH — Bank Syariah Indonesia (BSI) Region 1 Aceh membukukan kinerja impresif sepanjang tahun 2022 dengan meningkatnya aset yang saat ini mencapai Rp 18,32 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 12% secara year on year.
Hal ini juga dibuktikan dengan pencapaian kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 16,10 triliun yang tumbuh 10,45% secara y-o-y, serta pembiayaan yang tumbuh 15,19% secara y-o-y menjadi Rp 16,94 triliun.
“Alhamdulillah, di tahun kedua sejak berdirinya BSI mampu memberikan kinerja yang impresif. Pencapaian ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset,” jelas Regional CEO BSI Region Aceh Wisnu Sunandar, Rabu (15/2).
Wisnu Sunandar yakin kinerja positif di tahun 2022 akan terus berlanjut di tahun 2023, apalagi perseroan fokus untuk membangun Islamic Ecosystem dan memperkuat Ziswaf untuk kepentingan umat.
“BSI siap membawa babak baru industri keuangan syariah melalui business model layanan finansial, sosial dan spiritual yang dapat menjawab segala kebutuhan nasabah,” ucap Wisnu.
Layanan Digital BSI Melonjak
Efisiensi yang mendorong kinerja perseroan pun didukung oleh akselerasi digital.
Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile di Region Aceh mencapai 542.161 pengguna atau naik sebesar 151% secara y-o-y.
Jumlah pengguna yang semakin meningkat ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang semakin digital savvy dan familiar dengan e-banking channel BSI.
Untuk menjaga kinerja e-channel tetap semakin impresif, BSI terus menyediakan layanan one stop solution BSI Mobile yang mampu menjangkau nasabah di seluruh segmen dengan mengedepankan kemudahan layanan finansial, sosial dan spiritual. (IA)