Kinerja Pengadilan Tinggi Banda Aceh Triwulan I Lebihi Target
BANDA ACEH – Pengadilan Tinggi Banda Aceh (PT BNA) merilis laporan hasil monitoring dan evaluasi (Monev) terkait kinerja periode Januari – Maret 2023 dalam rapat pleno bulanan yang dihadiri seluruh hakim, kepaniteraan dan kesekretariatan.
Acara khusus tersebut diadakan di ruang sidang PT BNA pada Senin, 10 April 2023.
Demikian disampaikan oleh Dr Taqwaddin Husin, selaku Hakim Ad Hoc Tipikor yang juga Humas Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
Pencapaian kinerja yang di-monev tersebut pada pokoknya berkaitan dengan jumlah Perkara Perdata, Perkara Pidana dan Perkara Tindak Pidana Korupsi, yang telah diperiksa, diadili dan diputus.
Pada Kepaniteraan Perdata, kinerja selama tiga bulan terakhir menunjukkan keadaan pada bulan Januari, sisa perkara dari bulan Desember tahun 2022 sebanyak 13 perkara, ditambah perkara yang dilimpahkan dari Pengadilan Negeri sejumlah 10 perkara dan telah putus sebanyak 11 perkara, sehingga sisa akhir berjumlah 12 perkara.
Pada bulan Februari, sisa awal dari bulan Januari sebanyak 12 perkara, ditambah perkara yang dilimpahkan dari Pengadilan Negeri sejumlah 10 perkara dan telah putus sebanyak 11 perkara, sehingga sisa akhir berjumlah 11 perkara.
Pada bulan Maret, sisa awal dari bulan Februari sebanyak 11 perkara, ditambah perkara yang dilimpahkan dari Pengadilan Negeri sejumlah 12 perkara dan telah putus sebanyak 12 perkara, sehingga sisa akhir berjumlah 11 perkara.
Secara keseluruhan, terdapat 32 Perkara Perdata yang masuk dan 34 perkara yang putus selama Triwulan I tahun 2023.
Selanjutnya pada Kepaniteraan Pidana, kinerja selama tiga bulan terakhir menunjukkan keadaan berupa: Pada bulan Januari, sisa perkara dari bulan Desember tahun 2022 sebanyak 54 perkara, ditambah perkara yang dilimpahkan dari Pengadilan Negeri sejumlah 42 perkara dan telah putus sebanyak 53 perkara, sehingga sisa akhir berjumlah 43 perkara.
Pada bulan Februari, sisa awal dari bulan Januari sebanyak 43 perkara, ditambah perkara yang dilimpahkan dari Pengadilan Negeri sejumlah 43 perkara dan telah putus sebanyak 46 perkara, sehingga sisa akhir berjumlah 40 perkara.