Shalat Ied di Jantho, Khatib Ingatkan Perlunya Taat Kepada Pemimpin
JANTHO — Pelaksanaan shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di pelataran Masjid Agung Al Munawwarah di Kota Jantho, Sabtu (22/4/2023), berlangsung khidmat. Shalat Ied dihadiri Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, Sekda Sulaimi, jajaran OPD serta ribuan warga dari gampong di sekitar Kota Jantho.
Walau berlangsung dalam kondisi cuaca menyengat, namun jamaah tak bergeming saat mendengarkan kutbah atau ceramah Ied yang disampaikan oleh Pimpinan Dayah Khiratul Hisan (khusus Tahfiz putri), Ustadz H. Zulkarnaen Ridwani SAg, yang beralamat di Gampong Lamgaboh Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.
Ustadz Zulkarnaen yang berceramah sekitar satu jam lebih, benar-benar tampil menggugah sanubari jamaah. Dengan intonasi yang luar biasa, Ustadz yang sekilas terkesan mirip Habib Riziq itu membuat sebagian jamaah tak sanggup menahan guliran air mata, ketika ia mengulas tiga hal yang sangat mendasar, yakni perlunya sikap taat kepada sosok pemimpin, takzim kepada ibu serta suami yang mematuhi isteri.
Karena itu adalah bagian dari imbauan sekaligus perintah Nabi Muhammad.
Katanya, taat kepada pemimpin akan menjadi dasar kuat untuk terwujudnya sistem pemerintahan yang amanah. Tentu saja didasari rasa kasih sayang tulus seorang pemimpin kepada para staf yang mendukung semua kebijakan yang tentu saja berpihak untuk rakyat dan kemaslahatan daerah.
Pemimpin yang adil serta staf dan rakyat yang amanah adalah gerbang menuju terwujudnya sebuah kawasan yang baldatun thaiyabtun warabbun ghafur.
Di sisi lain, ulama muda itu juga berkisah tentang keutamaan seorang ibu yang jasanya tak terbayarkan dengan apapun.
Walaupun bahkan dengan menyayat bagian tubuh seorang anak sekalipun. Ia berkisah tentang seorang anak yang berbakti kepada ibunya, dengan semalaman memijat kaki sang ibu serta mencium telapak kakinya, ketika ia berhenti memijat.
“Ingat tak ada yang mampu menggantikan pengorbanan seorang ibu kepada anaknya, walau dengan memberikan semua harta bahkan nyawa sang anak,” tutur Ustad Zulkarnaen dengan nada sengau menahan tangis.