Universitas Syiah Kuala Raih Peringkat 101-200 Dunia THE-SDGs
BANDA ACEH — Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh berhasil menduduki peringkat 101-200 dunia untuk komponen utama dalam sistem ranking Time Higher Education, Sustainable Development Goals (THE-SDGs), yang merupakan sistem ranking untuk menilai sejauh mana sebuah universitas berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Rektor USK Prof Dr Ir Marwan mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas pencapaian USK ini. Apalagi USK berada di peringkat 101-200 dunia dan masuk kelompok 2 besar di Indonesia khusus untuk komponen utama dalam perankingan ini yaitu kerja sama untuk mencapai tujuan SDGs.
“Alhamdulillah, ini sebuah pencapaian yang membanggakan dalam upaya kita menuju pembangunan berkelanjutan. Bahkan secara keseluruhan, USK menduduki kelompok lima besar di Indonesia untuk perankingan SDGs ini,” ucap Rektor, Senin (5/6).
Untuk diketahui, SDGs terdiri dari 17 komponen. Dari semua komponen tersebut, USK mengusulkan 5 bidang SDGs yaitu SDG17 yang merupakan komponen kerja sama, SDG1: No poverty (tanpa kemiskinan), SDG4: pendidikan berkualitas, SDG13: Climate Action (penanganan perubahan iklim) dan SDG14: Life Below Water (Ekosistem Laut).
“Menariknya, USK berada pada peringkat 201-300 dunia untuk pendidikan berkualitas, ekosistem laut, dan penanganan perubahan iklim,” ucap Rektor.
Oleh sebab itu, Rektor menyampaikan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika USK, khususnya kepada para peneliti USK atas kontribusinya dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait tema pembangunan berkelanjutan.
Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Dr Ir Agussabti MSi menjelaskan, keberhasilan USK meraih peringkat THE-SDGs ini merupakan hasil dari kerja sama antara USK dengan Universiti Sains Malaysia.
Dimana kala itu, USK melakukan diskusi dengan kampus dari Malaysia tersebut sebelum pengusulan SDGs ini.
“Untuk itulah, kami sangat berterima kasih kepada seluruh Tim SDGs USK yang telah mengusulkan proposal ranking ini. Serta apresiasi khusus pada Prof. Abdul Khalil Shawkataly dan Tim dari Universiti Sains Malaysia yang telah membantu USK,” ucapnya.