Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

DPRA Dinilai Tidak Objektif Usul Calon Tunggal Pj Gubernur, Apakah Aceh Krisis Pemimpin?

Sekretaris Pimpinan Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PW SEMMI) Aceh Muhammad Hasbar

BANDA ACEH — Fraksi-fraksi dan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dinilai tidak objektif atas usulan nama calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, pasalnya hanya ada calon tunggal yakni satu nama saja yaitu Bustami Hamzah (Sekda Aceh).

Hal ini disampaikan Sekjen Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Provinsi Aceh Muhammad Hasbar Kuba di Banda Aceh, Senin (12/6/2023).

Hasbar menyebutkan, mengacu kepada surat Mendagri Nomor: 100.2.1.3/2971/SJ, tanggal 5 Juni 2023 yang ditandatangani Muhammad Tito Karnavian kepada pimpinan DPRA.

Isinya, meminta kepada Ketua DPRA mengirim tiga nama untuk ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Pj Gubernur Aceh Periode 2023-2024.

Permintaan usulan nama tadi, sesuai amanat Pasal 201 ayat (9) dan ayat (10) Undang-undang Nomor: 10 Tahun 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati/Walikota, mengisi kekosongan jabatan gubernur pada tahun 2022.

Namun Hasbar menduga, hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRA pada Jum’at lalu terkait usulan nama calon Pj Gubernur tersebut, hanya satu nama yang dimunculkan yaitu Bustami Hamzah, sedangkan nama yang lain tidak disebutkan.

“Kenapa hanya nama Sekda Aceh saja yang dimunculkan, ada apa? Apakah ada kongkalikong antara pimpinan DPRA dengan Sekda Aceh? Ini jelas sarat kepentingan dan tidak kooperatif tampa melihat SDM pemimpin yang lain,” ungkap Hasbar.

Padahal, lanjut Hasbar, Aceh masih memiliki banyak SDM untuk ditunjuk sebagai Pj Gubernur Aceh, sebagaimana nama-nama yang pernah diusulkan sebagai Pj Gubernur tahun 2022 lalu.

“Sebagai wakil rakyat Aceh, DPRA harus kooperatif dan terbuka dalam penjaringan nama calon Pj Gubernur Aceh untuk dimasa mendatang, karena ini menyangkut persoalan dan kepentingan seluruh rakyat Aceh,” ujarnya.

Hasbar menilai, keputusan fraksi dan pimpinan DPRA ini sedang mempertontonkan kondisi Aceh sedang dalam krisis atau minimnya SDM kepemimpinan, padahal kita masih memiliki cukup SDM untuk memimpin Aceh.

Lainnya

KLHK Ancam Pidana PT ASP, Tambang Nikel Perusak Raja Ampat
Anggota DPR RI dari Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas
Marc Marquez ungguli adik kandungnya untuk menangi GP Aragon
Petugas Haji Diusir Keamanan Arab, Dilarang Dampingi Jemaah di Jamarat
Miguel Uribe (Dokumentasi Facebook Miguel Uribe)
KLH Segel Tambang Nikel di Raja Ampat, Ancam Bawa ke Jalur Hukum
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali bikin gaduh panggung politik global. Mulai Senin (9/6/2025).
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rokhmat Ardiyan
Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas
Eurico Guterres bersama ribuan warga penerima rumah Eks Pejuang TIm-tim.
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyalurkan 2.300 paket daging kurban Emirates Red Crescent dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Ahad (8/6).
Pemakzulan Gibran Konstitusional dan Selamatkan Moral Bangsa
Digerebek Warga, Suami Lakukan Hal Tak Terduga
Timwas Ungkap Penyebab Jamaah Haji RI Menumpuk di Mina
Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina
Cegah Banjir Rob, Pemprov Jakarta Mau Bangun Tanggul Tinggi 2,5 Meter
Lepasnya empat pulau Aceh masuk ke wilayah Sumut diduga akibat bergesernya batas darat. (Foto: Ist)
Berbuntut Panjang, Ada Dana Besar yang Disebut Sokong Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi
Jokowi Harusnya Tahu Diri Sudah Terlalu Tua bagi PSI
Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian
Enable Notifications OK No thanks