PON 2024 Kuras APBA Rp 1,6 Triliun, Bakal Sedot Dana Otsus
BANDA ACEH – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 bakal menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) hingga mencapai sebesar Rp 1,6 triliun.
Besaran anggaran APBA untuk menyukseskan PON tersebut dikabarkan telah disetujui oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.
Ketua Komisi IV yang juga Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRA Zulfadli memastikan, untuk pembiayaan PON tersebut akan menyedot Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang tentunya akan merugikan masyarakat Aceh.
Hal itu disampaikan Zulfadli setelah keluar surat kesepakatan Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Dr Agus Fatoni dengan Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki yang menyepakati Usulan anggaran untuk pembangunan venue dan penyelenggaraan PON tahun 2024 angkanya mencapai Rp 2,488 triliun.
Dan beban yang ditanggung dalam APBA tahun 2023 dan 2024 sebesar Rp 1,6 triliun, sementara yang ditanggung APBN 2023 hanya Rp 883.900.000.000.
Kesepakatan itu berdasarkan rapat koordinasi pelaksanaan PON 2024 yang digelar pada 20 Agustus 2023 di ruang rapat gubernur di Pendopo Gubernur Aceh.
Rapat dihadiri Pj Gubernur Aceh, Sekda Aceh, Asisten I, Plt. Asisten II, Kepala Bappeda Aceh, Plt. Kepala BPKA, Kepala Biro Adpem, Kepala Biro Organisasi.
Sedangkan dari pihak Kemendagri hadir Dirjen Bina Keuangan Daerah, Plh. Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Inspektur Wilayah IV dan Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah.
“Jumlah kebutuhan anggaran yang sangat fantastis itu pasti akan menyedot DOKA. Hal ini akan berdampak pada pembangunan Aceh ke depan,” ujar Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh dalam keterangannya, Jum’at (22/9/2023).
Seperti diketahui, usulan anggaran untuk pembangunan venue PON Aceh-Sumut tahun 2024 dikabarkan mencapai angka yang cukup fantastis, yaitu Rp 2,4 triliun.
Dari jumlah tersebut, hanya sebesar Rp 883.900.000.000 yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2023.
Sementara sisanya Rp 1.286.821.580.000 dibebankan kepada APBA.