Diduga Rudapaksa Dua Santriwati, Oknum Pimpinan Dayah di Langsa Ditangkap
LANGSA – Seorang oknum pimpinan dayah di Kota Langsa berinisial MR (38), warga Gampong Seulalah Baro Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa diringkus Sat Reskrim Polres Langsa karena diduga melakukan rudapaksa terhadap dua orang santriwati.
“Peristiwa itu dilakukan oknum pimpinan Dayah Fatuhul Muarif Al Aziziyah Furutsani,” kata Kasat Reskrim Polres Langsa Ipda Rahmad didampingi Kabag Ops AKP Dahlan dan Kasie Humas Iptu Tri Mulyono saat konferensi pers di halaman mapolres setempat, Senin (20/11).
Dijelaskan Kasat, pada tahun 2021 korban FA baru saja masuk dayah, saat itu tersangka MR sering memperhatikan korban FA dan mencari kesempatan untuk berbicara dengan korban saat selesai mengaji.
Lalu, oknum pimpinan dayah MR meminta FA untuk tetap di tempat dan MR bertanya pada korban ‘Dila udah nggak perawan lagi ya?, karena Tgk lihat Dila berlari-lari Dila kayaknya udah nggak perawan lagi, betul atau gak?, Teungku nggak akan cerita ke siapa-siapa’.
Kemudian, MR masih sering berusaha mendekati korban, puncaknya ketika FA sakit, saat itu pelaku memanfaatkan situasi tersebut dengan masuk kamar korban dan saat itu para santri yang lain sedang bergotong royong.
Lantas, tersangka mengunci pintu kamar korban dengan alasan memperbaiki kipas angin dan langsung MR melakukan rudapaksa terhadap korban.
Setelah itu berselang dua hari tersangka MR memberi pesan melalui selembar kertas kepada korban yang bertuliskan, ‘Nanti jumpai saya di kantin, pas semua orang tidur”, sehingga korban menuruti perkataan teungku yang merupakan orang tua di dayah tersebut.
Saat pukul 02.00, setelah semua santri tertidur korban datang ke kantin dan tersangka MR sudah berada di kantin. Lalu tersangka MR langsung menarik tangan korban dan melakukan rudapaksa terhadap korban.
Selanjutnya, pasca kejadian pertama, tersangka MR sering mengancam korban jika tidak mau melakukannya lagi maka tersangka MR akan membeberkan aibnya korban sudah tidak gadis lagi.
Kemudian, rudapaksa itu sudah terjadi berulang kali yaitu di kantin, di kamar mandi, rumah kosong, kamar mandi yang terletak di dalam kamar utama, mushala dan di rumah tersangka MR.