Polres Aceh Barat Bongkar Sindikat Penipuan Penjualan Minyak Goreng Curah, 4 Pelaku Asal Lampung Ditangkap
ACEH BARAT – Satreskrim Polres Aceh Barat berhasil membongkar kasus tindak pidana penipuan penjualan minyak goreng (Migor) curah yang tidak sesuai ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.
Dalam pengungkapan sindikat penipuan penjualan minyak goreng curah tersebut, polisi menangkap empat pelaku asal Provinsi Lampung.
Penangkapan pelaku berlangsung pada Selasa (21/11/23) sekitar pukul 10.30 Wib, bertempat di sebuah kios milik Yanti di Jalan Meulaboh – Banda Aceh, Gampong Seuneubok Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana melalui Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandi dalam konferensi pers di Mapolres setempat, Rabu (22/11) mengatakan, pelaku terlebih dahulu membeli minyak goreng curah di Pasar Bina Usaha Meulaboh 3 jerigen sebanyak 87 liter dengan harga Rp 24.300/bambunya.
Setelah itu para pelaku menjual kembali minyak goreng curah tersebut dengan harga Rp 24.000 per bambu kepada kios-kios kecil yang ada di wilayah Aceh Barat.
Di antaranya Gampong Peunaga Kecamatan Meureubo, Gampong Kuala Bubon Kecamatan Sama Tiga dan Kecamatan Arongan Lambalek hingga ke Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Jaya.
Lanjut Kasat, para pelaku tersebut sudah beroperasi melakukan tindak pidana tersebut lebih kurang dua tahun lamanya dengan cara memotong karet sandal swallow sebagai ganjal di lubang jerigen seolah-olah minyak goreng curah tersebut sudah penuh.
“Padahal minyak goreng curah tersebut tidak penuh, tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya,” ujar Kasat Reskrim.
Dari hasil penjualan minyak goreng curah tersebut pelaku rata-rata mendapatkan keuntungan sebesar Rp 600.000. sampai Rp 700.000 per hari, kemudian pelaku membagi rata hasil penjualannya.
Selama kegiatan penipuan tersebut, para korban mengalami kerugian sebesar lebih kurang Rp. 100 juta
Adapun identitas keempat orang pelaku asal Provinsi Lampung berinisial AL (36), RS (23), SL (26) dan SBD (36). Keempat pelaku berdomisili di Gampong Gunong Kleng Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.