Gerakan Cerdas Memilih di Unida, Mahasiswa Bisa Jadi Agen Penangkal Hoaks
BANDA ACEH — Mahasiswa bisa menjadi agen penangkal hoaks dengan membantu mengkaji kebenaran suatu berita atau informasi yang berkembang di masyarakat.
“Adik-adik mahasiswa bisa menjadi agen penangkal hoaks di lingkungan sendiri, dengan membantu mencari tahu informasi yang berkembang di masyarakat dengan menanyakan ke instansi resmi atau menelusurinya lewat google checking,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto diwakili Kaur Mitra Subbid Penmas Kompol Yasir, saat menjadi narasumber talkshow ‘Gerakan Cerdas Memilih’ Sesi 3 di Kampus Universitas Iskandar Muda (Unida) Banda Aceh, Senin (27/11).
Dalam talkshow bertajuk “Menjaga Kondusifitas Pemilu 2024. Anti Hoaks, Memilih dengan Nyaman” itu menghadirkan sejumlah narasumber yakni Dandim 0101/KBA Letkol Czi Widya Wijanarko, Ketua Panwaslih Aceh Agus Syahputra diwakili Yudi Firdiansyah, dan Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KIP Banda Aceh Hasbullah Yunur.
Turut hadir di antaranya Kepala Stasiun RRI Banda Aceh Budi Nugroho, dan Wakil Rektor (Warek) III Unida, Drs Bustamam Ali M.Pd, serta mahasiswa Unida.
Kompol Yasir mengajak peserta yang hadir dan masyarakat pada umumnya untuk bijak menggunakan medsos, terutama dalam membagikan suatu informasi agar di cek dulu kebenarannya.
Karena, sambungnya, jejak digital tidak akan pernah hilang, serta bisa jadi alat bukti bagi pelaku penyebar hoaks.
Selanjutnya, polisi berpangkat satu melati itu juga ikut menyampaikan terkait komitmen polri dalam menjaga netralitas pada Pemilu 2024.
Ia menyatakan, bahwa tidak ada tawar menawar dalam hal netralitas saat Pemilu.
Ia menambahkan, personel Polri pada Pemilu 2024 wajib menjaga netralitas sesuai arahan dan satu komando dari Mabes hingga kesatuan terkecil, yaitu polsek atau pospol.
Bahkan, kata dia, untuk pose saat berfoto saja sudah diatur agar tidak menggambarkan dukungan pada suatu nomor paslon atau partai tertentu.
“Sesuai undang-undang, kita Polri memiliki tugas pokok sebagai pelindung, pelayan, pengayom masyarakat, serta sebagai pemelihara kamtibmas. Jadi, terkait pemilu tidak ada tawar menawar, netralitas harga mati dan tidak ada keberpihakan pada satu partai atau paslon,” kata Yasir, tegas.