Kampanye di Sabang, Mahfud MD Kenang Kepahlawanan Rakyat Aceh, Janjikan Kesejahteraan Guru Ngaji
SABANG — Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengungkit kisah kepahlawanan masyarakat Aceh saat berkampanye di Desa Jaboi, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Selasa (28/11/2023).
Saat berpidato di hadapan masyarakat, Mahfud menyatakan bahwa Aceh adalah daerah yang dikenal dengan kepahlawanan karena rakyatnya berani melawan para penjajah.
“Aceh selain tempat pelabuhan, juga dikenal sebagai tempat kepahlawanan, ketika berani melawan penjajah melaui perang yan tidak berkesudahan sejak tahun 1873,” kata Mahfud.
Mahfud menuturkan, kepahlawanan itu juga tercermin ketika rakyat Aceh membunuh jenderal Belanda bernama Johan Harmen Rudolf Kohler yang hendak merebut Masjid Baiturrahman.
Bahkan, kata Mahfud, masih ada gerakan rakyat Aceh untuk terus melawan penjajah meski sosok seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dien sudah tidak bisa lagi memimpin perang.
“Kemudian pada tahun 1930, orang aceh di kalangan rakyat muncul lagu-lagu nasionalisme yang sama isinya dengan Indonesia Raya tapi dilafalkan dalam Bahasa Arab,” ujar dia.
Menurut Mahfud, masayarakat Aceh juga turut memerdekakan Indonesia karena ada sejumlah tokoh pendiri bangsa yang berasal dari Aceh, seperti Achmad Soebardjo, Tengku Mohammad Hasan, dan BM. Diah.
Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat Aceh adalah donatur terbesar bagi Indonesia ketika negara ini baru merdeka dan masih bertatih-tatih untuk mempertahankan kemerdekaan.
“Rakyat Aceh pula yang kemudian menyumbang pesawat pertama yang pernah dimiliki oleh Indonesia yang disebut pesawat Seualwah,” kata Mahfud.
“Seulawah itu diidentikkan atau diambil kata selawat, suatu doa yang mengandung perjuangan yang dahsyat utk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap, Aceh akan tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Ia pun mengajak semua pihak untuk membangun Aceh sesuai dengan jati diri masyarakat Aceh yang sangat agamis.
“Mari sekarang kita bangun Aceh sesuai dengan jati dirinya yang sangat agamis dan agama Islam yang dikembangkan di Aceh adalah agama yang penuh kedamaian, cinta kemanusiaan, penuh persaudaraan,” kata Mahfud.