Masyarakat Gayo Lues Gelar Aksi Demo Tolak Pengungsi Rohingya
BLANGKEJEREN — Berbagai komponen masyarakat Kabupaten Gayo Lues menolak kedatangan pengungsi warga Rohingya masuk di wilayah mereka.
Penolakan di antaranya datang dari kalangan pemuda, mahasiswa, kaum ibu-ibu hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Gayo Lues.
Bahkan ada yang menggelar aksi unjuk rasa menolak pengungsi Rohingya datang.
Seperti yang dilakukan mahasiswa dari 15 organisasi kemahasiswaan Gayo Lues bersama warga dan perkumpulan ibu-ibu di Gayo Lues yang menggelar aksi demo, di halaman Balai Musara depan pendopo bupati setempat, Rabu (13/12/2023).
Aksi demo tersebut dilaksanakan sebagai bentuk protes dan menolak Rohingya ditempatkan dan dipindahkan ke wilayah Gayo Lues.
Aksi demo menggunakan alat pengeras suara dan beberapa umbul-umbul dan spanduk dengan berbagai tulisan.
Koordinator aksi, Syarifuddin mengatakan apapun alasannya mahasiswa bersama pemuda dan masyarakat Gayo Lues menolak Rohingya ditempatkan di wilayah kabupaten Gayo Lues.
“Jika pemerintah daerah masih membuka peluang dan menerima Rohingya ditempat dan dipindahkan ke wilayah Gayo Lues. Maka mahasiswa bersama masyarakat akan mengelar aksi besar-besaran,” terangnya.
Hal itu dikatakannya, sebagai bentuk menolak Rohingya ditempat atau dipindahkan ke wilayah kabupaten Gayo Lues.
Padahal masyarakat juga di kabupaten tersebut hidupnya masih susah.
Mahasiswa dan pemuda serta masyarakat kecewa dengan Pemerintah kabupaten yang secara tidak langsung, menyikapi dan wacana pemerintah kabupaten menampung kedatangan Rohingya ke wilayah Gayo Lues.
“Disini sangat disayangkan sikap dan wacana pemerintah kabupaten, dalam hal untuk menerima dan menampung kedatangan Rohingya ke wilayah kabupaten Gayo Lues yang akan dipusatkan di perbatasan Gayo Lues dengan Aceh Timur,” tegasnya.
Mahasiswa mengaku, sangat kecewa dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini Pj Bupati Gayo Lues Alhudri
Koordinator Aliansi Pemuda Gayo Lues, Syamsuddin mengungkapkan, opsi pemindahan pengungsi rohingnya ke Kabupaten Gayo Lues bukan kebijakan yang efektif, mengingat permasalahan yang ada di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Bukit ini juga masih banyak yang belum teratasi.