Kisah Ula dan RSAN, Mahasiswa Berprestasi di Tengah Himpitan Ekonomi
BANDA ACEH— Zahratul Ula masih belum menyangka bisa melanjutkan pendidikan ke bangku universitas dan meraih prestasi membanggakan.
Baginya, usai menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) ia harus pulang kampung karena terkendala biaya. Selama di kampung, Ula memilih bekerja sebagai penjahit sarung bantal.
Akrab disapa Ula, merupakan anak yang dahulu sempat mendapatkan pengasuhan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh sampai tamat SMA.
Impian untuk melanjutkan pendidikan tentunya menjadi harapan tersendiri bagi Ula.
Bermula dari kerja sama antara Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Kota Sabang dengan Universitas Serambi Mekkah (USM) yang membuka peluang beasiswa bagi pelajar, Ula menjadi salah satu yang terpilih.
“Padahal saat itu hanya dikhususkan untuk anak Sabang, tapi kita berusaha agar Ula mendapatkan fasilitas ini. Agar dia bisa kuliah seperti yang dirasakan oleh anak-anak lain,” kata Kepala UPTD RSAN Michael Octaviano, di Banda Aceh, Jum’at, 26 Januari 2023.
Ula terlahir dari keluarga sederhana asal Sigli Kabupaten Pidie. Sang ayah telah meninggal dunia dan ibu pula yang sehari-hari menjadi tulang punggung keluarga.
Di tengah himpitan ekonomi, RSAN terus mendongkrak agar Ula berhasil menjalani aktivitas sebagai mahasiswa. Michael memberikan fasilitas tempat tinggal untuk menghemat biaya kontrak rumah selama menjadi mahasiswa dengan tinggal kembali di Panti Asuhan.
“Dengan kesungguhan dan perjuangannya, aula mendapat nilai terbaik. Ini sangat membahagiakan,” kata dia.
Kesempatan itu, tidak pernah disia-siakan oleh Ula, dia begitu giat belajar agar tidak mengecewakan orang-orang yang selama ini ikut membantunya.
Terbukti, di penghujung semester, mahasiswa ini bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96. Lantas, hal ini sangat membanggakan.
“Ini menjadi suatu kebanggaan. Semoga dapat menginspirasi instansi lainnya, karena seharusnya beasiswa bisa langsung jemput bola ke panti untuk berkolaborasi, datangi mana anak panti yang mau kuliah,” kata Michael.