Safrizal ZA Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Aceh Gantikan Bustami
Infoaceh.net, Banda Aceh — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menunjuk Dr Safrizal Zakaria Ali (ZA) menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh.
Penunjukkan tersebut dilakukan dikarenakan Pj Gubernur Aceh saat ini Bustami Hamzah akan mengundurkan diri karena hendak maju calon gubernur Aceh pada Pilkada Aceh 2024
Safrizal ZA saat ini adalah Pj Gubernur Provinsi Bangka Belitung yang juga Direktur Jenderal Administrasi Wilayah (Dirjen Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Sumber di Kemendagri menyebutkan, Safrizal ZA akan dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh pada Kamis besok (22/8/2024) di Jakarta.
Rencana pengunduran diri Bustami Hamzah dari Pj Gubernur Aceh serta penunjukan Dr Safrizal ZA sebagai penggantinya diperkirakan akan segera diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Sementara sejauh ini belum ada keterangan resmi dari baik dari Kemendagri maupun daro Pemerintah Aceh terkait penunjukkan Safrizal sebagai Pj Gubernur Aceh berikutnya
Dr Safrizal Zakaria Ali MSi (kelahiran Banda Aceh, 21 April 1970) adalah Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri merangkap Penjabat Gubernur Bangka Belitung.
Safrizal merupakan putra pasangan Zakaria Ali dan Ainun Yusuf. Usai menamatkan pendidikan di SMA Negeri 3 Banda Aceh, Safrizal melanjutkan pendidikan ke APDN Nasional di Jatinangor lulus sebagai angkatan pertama STPDN.
Saat menjalani pendidikan di STPDN ia dipercaya sebagai Wakil Manggala Pati (Wakil Ketua BEM) pertama Manggala Korps Praja STPDN Jatinangor. Setelah itu ia melanjutkan studinya ke IIP. Pada pertengahan 2019, Safrizal menyelesaikan Pendidikan Doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Safrizal mengawali karier sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dengan jabatan sebagai Lurah Kota Lhokseumawe, Banda Sakti, Lhokseumawe tahun 1994. Ia kemudian menjadi sekretaris Camat Kecamatan Makmur Kabupaten Aceh Utara tahun 1998.
Safrizal terlibat aktif dalam persiapan pemekaran Kabupaten Bireuen, mulai dari tahap awal hingga Bireuen menjelma menjadi sebuah daerah kabupaten yang otonom. Di Bireuen ia pernah menduduki posisi Kasubbag Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah pada tahun 2000.