Relawan Bustami RBT Bubar, Kini Deklarasi Jadi Pendukung Mualem
INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Relawan Bustami (RBT) yang selama ini mendukung pasangan calon gubernur/wakil gubernur Aceh nomor urut 01, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, resmi membubarkan diri.
Selanjutnya mereka mengalihkan dukungan untuk pasangan calon gubernur/wakil gubernur Aceh nomor urut 02 Muzakir Manaf atau Mualem dan Fadhlullah atau Dek Fad dengan mendeklarasikan menjadi Relawan Pejuang Mualem (RPM) Aceh.
Hal tersebut disampaikan dalam acara pembubaran RBT Aceh sekaligus mendeklarasikan diri mereka menjadi pendukung Mualem yang berlangsung di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Sabtu sore, 9 November 2024.
Acara pembukaan RBT dan deklarasi RPM itu turut dihadiri langsung calon gubernur Aceh nomor urut 02 Muzakir Manaf (Mualem), didampingi Sekretaris Partai Aceh, Kamaruddin Abu bakar (Abu Razak), dan sejumlah petinggi partai Aceh lainnya.
Bendahara RPM Aceh, Muhammad Akhyar, dalam kesempatan tersebut membacakan pernyataan dukungan untuk Mualem-Dek.
Pihaknya menyampaikan keputusan mencabut dukungan dari Bustami karena merasa Mualem yang mampu memajukan Aceh ke depan.
“Kami relawan Bustami Aceh yang selama ini tergabung dalam RBT, kini memutuskan untuk membubarkan diri dan mengakhiri dukungan kami kepada Bustami Hamzah,” kata Akhyar disambut tepuk tangan hadirin yang memenuhi ruangan.
Akhyar melanjutkan, dengan mendukung Mualem, pihaknya berharap adanya perubahan yang lebih baik bagi Aceh ke depan.
“Kami mengalihkan dukungan kami kepada calon gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakir Manaf dan Fadhlullah,” kata Akhyar, didampingi para relawan RPM Aceh.
Pihaknya melihat pasangan Mualem-Dek Fad sosok yang mampu mewujudkan visi dan misi sesuai aspirasi masyarakat Aceh, bukan pasangan Bustami-Fadhil.
“Kami mengajak seluruh relawan bergabung bersama kami dalam mendukung pemimpin yang benar-benar berintegritas dan visi yang nyata untuk kesejahteraan masyarakat Aceh,” ungkapnya.
Mantan Koordinator RBT Aceh, Asnawi Zakaria menegaskan keberpihakannya kepada paslon nomor urut dua itu karena merasa Mualem-Dek Fad sebagai sosok yang diperlukan Aceh.
