Sempat Ditolak Warga, 76 Imigran Rohingya Mendarat di Aceh Timur
Infoaceh.net, ACEH TIMUR – Sebanyak 76 imigran Rohingya kembali mendarat di Desa Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Rabu malam (29/1/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Manusia perahu tersebut akhirnya diizinkan mendarat setelah enam jam terombang-ambing pinggir pantai Aceh Timur tersebut.
Kepala Desa Leuge, Munzir mengatakan kapal yang mengangkut imigran Rohingya terpantau menepi di perairan Desa Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, pada Rabu (29/1/2025).
Kapal tersebut pertama kali terlihat oleh nelayan sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, kapal kayu tersebut tidak diizinkan untuk mendarat, dan ratusan imigran bertahan di dalam kapal.
“Mereka belum diizinkan turun. Kapal itu tersangkut di pasir bibir pantai,” ujarnya.
Juru Bicara Pemkab Aceh Timur, Muntasir Ramli, membenarkan keberadaan kapal tersebut.
“Kami menunggu koordinasi lintas sektor, apakah kapal ini akan diizinkan menepi dan semua penumpangnya mendarat atau melanjutkan perjalanan,” terangnya.
Akhirnya ke 76 imigran Rohingya tersebut diizinkan mendarat di Desa Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah dilakukan pendataan, 76 imigran itu terdiri atas 40 pria, 32 wanita dan empat bayi di bawah lima tahun. Mereka seluruhnya berasal dari Bangladesh.
“Tim gabungan sudah mengizinkan mereka untuk turun dan ditampung di lokasi penampungan sementara, di mana di sana sudah ada imigran Rohingya sebelumnya,” terang Munzir dikutip dari Kompas.com.
Hal yang sama disebutkan Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Muntasir Ramli.
“Sekitar pukul 21.30 WIB sudah dipindahkan seluruhnya ke lokasi penampungan sementara di Desa Rawang, Kabupaten Aceh Timur. Mereka bergabung dengan Rohingya yang sebelumnya telah ditampung lebih dulu di lokasi itu,” terangnya.
Sedangkan untuk penanggung jawab, sambungnya, telah disepakati 76 imigran itu menjadi tanggung jawab UNHCR dan IOM.
“Dua lembaga dunia di bidang pengungsian itu yang akan mengurus seluruh keperluan imigran Rohingya yang baru tiba ini. Sudah disepakati tadi antara pemerintah dan UNHCR serta IOM,” pungkasnya.