Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Carlo Ancelotti: Sang Profesor Sepak Bola yang Menaklukkan Lima Liga Top Eropa

Ia diasuh pelatih legendaris Nils Liedholm dan Sven-Göran Eriksson. Bersama Roma, ia meraih satu gelar Serie A pada musim 1982/1983 dan empat trofi Coppa Italia (1980, 1981, 1984, dan 1986). Sayangnya, cedera otot membuatnya absen di final Piala Eropa 1984 melawan Liverpool.
M Ichsan M Zairin
Carlo Ancelotti Sang Profesor Sepak Bola yang Menaklukkan Lima Liga Top Eropa

Infoaceh.net, JAKARTA  – Carlo Ancelotti merupakan salah satu sosok paling dihormati dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Lahir di Reggiolo, Italia, pada 10 Juni 1959, Ancelotti meniti karirnya dari bawah hingga menjadi pelatih dengan rekor mentereng: satu-satunya pelatih yang sukses menjuarai lima liga top Eropa serta pemegang rekor kemenangan terbanyak di final Liga Champions UEFA.

Awal karir sebagai pemain

Ancelotti memulai karier sepak bolanya di klub Parma pada tahun 1976. Bermain sebagai gelandang, ia menunjukkan potensi besar yang kemudian membawanya ke klub ibu kota, AS Roma, pada 1979.

Di sana, ia diasuh pelatih legendaris Nils Liedholm dan Sven-Göran Eriksson. Bersama Roma, ia meraih satu gelar Serie A pada musim 1982/1983 dan empat trofi Coppa Italia (1980, 1981, 1984, dan 1986). Sayangnya, cedera otot membuatnya absen di final Piala Eropa 1984 melawan Liverpool.

Pada 1987, Ancelotti pindah ke AC Milan dan menjadi bagian dari skuad legendaris asuhan Arrigo Sacchi. Bermain bersama pemain bintang seperti Paolo Maldini, Frank Rijkaard, Marco van Basten, dan Ruud Gullit, ia membantu Milan meraih dua gelar Serie A, dua Piala Eropa, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental. Total, Ancelotti mengoleksi 12 trofi sepanjang karier bermainnya sebelum pensiun pada 1992.

Langkah awal sebagai pelatih

Tiga tahun setelah pensiun, Ancelotti memulai karir kepelatihannya bersama AC Reggiana pada 1995. Ia langsung membawa klub tersebut promosi ke Serie A. Musim berikutnya, ia menangani Parma dan membawa tim finish di posisi kedua Serie A 1996/1997. Pada 1999, ia direkrut Juventus, namun gagal mempersembahkan gelar besar kecuali Piala Intertoto UEFA.

Kembali ke Milan sebagai pelatih

Pada 2001, Ancelotti kembali ke AC Milan, kali ini sebagai pelatih. Di sinilah reputasinya sebagai juru taktik ulung mulai terbentuk. Bersama pemain seperti Rui Costa, Maldini, dan Andriy Shevchenko, ia mempersembahkan satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, satu Piala Super Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

2 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

mantap kali ancelotti

Usman

Ancelotti sangat keren. 11 12 sama shin tae yong

Lainnya

Iran Tembakkan Rudal Sejjil: Gerbang Neraka Telah Terbuka
Kontingen UIN Ar-Raniry Banda Aceh menempati peringkat 4 dalam ajang POMDA XIX Aceh yang berlangsung di Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, 11–18 Juni 2025.
Netanyahu Akui Kehancuran yang Menyakitkan Akibat Serangan Iran
Gibran Lengser Berpeluang Digantikan AHY
Iran Tembak Hancur Drone Hermes 900 Canggih Israel
Penyewaan truk tangki air milik Rutan Kelas IIB Sabang dalam proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Ie Meulee menuai sorotan
Pakar Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr I Made Andi Arsana ST ME PhD
Anggota DPD RI asal Aceh Sudirman atau Haji Uma
Gubernur Aceh Muzakir Manaf membuka secara resmi Musda X Gerakan Pramuka Aceh 2025 di Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (18/6/2025)
Beathor Suryadi Ungkap Dugaan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Ini Sosok yang Terlibat
Mantan Hakim MK Maruarar Siahaan Jadi Ahli di Sidang Hasto
Pemerintah Perintahkan Evakuasi WNI di Iran
Iran Menyerbu Israel dengan Menggunakan Rudal Balistik Sejjil, Rudal Generasi Baru
Musisi Yovie and The Nuno Diangkat Jadi Komisaris PT Pupuk, Gajinya Capai Miliaran Rupiah!
Aksi Tiga Mahasiswa Dibungkam saat Kunjungan Gibran, PMII Jatim: Demokrasi dalam Bahaya
Kedekatan Rini Soemarno-Jokowi Kembali Diungkap Usai Kisruh Sidang Tom Lembong
Kini Trenggalek Terancam Kehilangan 13 Pulau
Terungkap, Tenaga Ahli KPK Akui Dapat Komisi Rp200 Juta dari Terdakwa Judol Kominfo
Pemukim Israel Tinggalkan Yerusalem atau Mati Perlahan di Bunker
Enable Notifications OK No thanks