TNI AD Periksa Barang Bukti Ledakan Amunisi di Garut, 13 Orang Tewas
Jakarta | infoaceh.net – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyatakan bahwa tim investigasi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Beberapa barang bukti telah dikumpulkan oleh tim untuk dianalisis lebih lanjut,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (15/5).
Meski begitu, Wahyu tidak merinci bentuk dan jenis barang bukti yang dimaksud. Ia hanya menyebut bahwa seluruh barang bukti akan melalui proses pengujian dengan metode tertentu oleh tim investigasi yang ditugaskan.
Hasil dari uji barang bukti tersebut akan dicocokkan dengan keterangan para saksi yang telah diperiksa. Hingga saat ini, tim telah meminta keterangan dari total 46 saksi, terdiri dari 21 warga sipil dan 25 personel TNI.
“Pemeriksaan masih berlangsung, dan hasil akhir akan segera kami sampaikan setelah proses selesai,” tambahnya.
Kronologi Kejadian
Insiden tragis ini terjadi pada Senin (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB saat jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD sedang melakukan pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.
Sesuai prosedur, pengecekan lokasi dan personel telah dilakukan sebelum proses pemusnahan dimulai. Personel kemudian menggali dua lubang untuk menempatkan amunisi yang akan dimusnahkan, yang kemudian diledakkan menggunakan detonator.
“Peledakan awal berjalan lancar dan dinyatakan aman,” jelas Wahyu.
Namun, ledakan susulan terjadi ketika tim hendak memusnahkan detonator yang sebelumnya digunakan. Ledakan itu berasal dari dalam lubang yang telah disiapkan untuk penghancuran.
Akibat peristiwa tersebut, 13 orang dilaporkan meninggal dunia, terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Pihak TNI AD menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini dan menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas insiden tersebut.