Sleman Merana, Pieter Huistra Tegar: “Saya Percaya Klub Ini Punya Masa Depan”
Sleman, Infoaceh.net – Mantan Direktur Teknik dan pelatih Timnas Indonesia, Pieter Huistra, mengaku menyesal gagal menyelamatkan PSS Sleman dari jurang degradasi.
Tim berjuluk Super Elja itu harus turun kasta ke Liga 2 usai finis di peringkat ke-16 klasemen akhir Liga 1 musim 2024/2025.
PSS menjadi satu dari tiga tim yang terdegradasi bersama PSIS Semarang dan Barito Putera.
Huistra resmi menukangi PSS pada 19 Februari 2025, menggantikan pelatih sebelumnya, Mazola Junior. Saat itu, PSS berada di posisi ke-17 dan berada di zona merah.
Meski sempat kesulitan di awal kedatangannya, Huistra mampu membawa perubahan. Dalam empat laga terakhir, PSS mencatatkan kemenangan beruntun. Namun hasil positif itu belum cukup untuk menyelamatkan mereka dari degradasi.
“Ini hari yang muram bagi Sleman. Bagi suporter, pemain, juga pelatih. Kami telah membuat banyak kemajuan di akhir musim, tapi itu tidak cukup. Rasanya sangat mengecewakan. Saya tahu betapa berartinya klub ini bagi banyak orang,” kata Huistra usai laga terakhir musim ini.
“Sangat berat rasanya. Berat di hati dan pikiran. Terdegradasi seperti ini sungguh menyakitkan,” ujarnya menambahkan.
Pelatih asal Belanda itu menyebut salah satu kendala besar yang dihadapi PSS adalah ketidakstabilan lokasi kandang yang membuat tim kesulitan menjaga performa.
Meski gagal bertahan di kasta tertinggi, Huistra mengaku masih membuka peluang bertahan di PSS untuk kompetisi Liga 2 musim depan.
“Niat saya tetap bertahan, tapi tergantung juga pada regulasi di Liga 2. Saya harus duduk bersama manajemen dan melihat seperti apa aturannya. Mungkin saya bisa ambil peran lain, saya belum tahu,” kata Huistra.
“Saya punya komitmen dengan klub ini. Saya percaya PSS bisa berkembang di kancah sepak bola Indonesia. Itu alasan saya datang ke sini. Sayangnya, momen kedatangan saya tidak ideal. Tapi saya yakin klub ini punya masa depan cerah. Jika saya bisa berkontribusi, saya akan melakukannya,” tutupnya.