Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

18 Tahun Perdamaian, Jusuf Kalla Ajak Orang Aceh Lihat Masa Depan

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bersama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar dan Wakil Ketua KPA Abu Razak, melepas burung merpati yang pada peringatan 18 tahun Damai Aceh, di Taman Sulthanah Safiatuddin Banda Aceh, Selasa (15/8)

BANDA ACEH – Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2014-2019 HM Jusuf Kalla, mengajak seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat Aceh untuk menjadikan peringatan 18 tahun perdamaian Aceh, sebagai momentum melihat dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Menurutnya, membanggakan masa lalu tidaklah berarti tanpa diiringi kerja keras untuk masa depan.

“Kita harus terus bekerja dan berusaha untuk masa depan, jangan banggakan masa lalu, jangan berpatokan pada masa lalu,” kata Jusuf Kalla saat memberi sambutan pada peringatan hari perdamaian Aceh ke-18, di Taman Sulthanah Safiatuddin, Selasa (15/8/2023).

Peringatan tersebut dihadiri Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Ketua DPRA Saiful Bahri, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Haydar, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, Kajati Aceh Bambang Bachtiar, Sekda Aceh Bustami Hamzah, Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak dan sejumlah mantan kombatan.

Mantan Wapres yang akrab disapa JK itu mengatakan, orang Aceh saat ini harus mengandalkan masa depan.

Kata dia, masa depan yang baik dapat diraih melalui pendidikan dan perkembangan teknologi saat ini.

Lebih lanjut, JK mengaku memiliki tanggungjawab moral terhadap perdamaian Aceh.

Meskipun sudah tidak lagi berada dalam lingkaran pemerintahan, sebagai inisiator perdamaian ia akan tetap terus berusaha mewujudkan seluruh kesepakatan perdamaian.

“Saya bersyukur ditemukan cadangan Migas baru di onshore (darat) Aceh, sebanyak 70 persen dari penghasilan Migas ini nantinya akan menambah pendapatan Aceh, berbeda dengan daerah lain yang hanya mendapat 15 persen,” kata JK.

Oleh sebab itu, JK meminta pemangku kebijakan yang ada di Aceh untuk mempersiapkan generasi mudah dengan mengirim mereka ke sekolah bidang minyak dan gas. Dengan begitu sumber daya alam Aceh akan dikelola oleh orang Aceh sendiri.

“Saya percaya orang disini akan melakukan yang terbaik,” kata JK.

Sementara Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menyampaikan kegelisahannya, terhadap kondisi pembangunan Aceh yang saat ini belum merata.

Lainnya

KPK Dalami Dugaan Gratifikasi di Tingkat Menteri Sejak Era Cak Imin hingga Ida Fauziyah di Kemnaker
Dinasti Jokowi Digoyang
Forum Purnawirawan TNI Tak Ingin Gibran Gantikan Prabowo
Kabinet Tak Gentle soal Aktivitas Tambang di Raja Ampat
Tanggapan Jokowi soal Pemakzulan Gibran Dianggap Lucu
Tuntutan Pemakzulan Gibran Bikin Jokowi Oleng
5 narapidana di Lapas Kelas III Calang, Aceh Jaya, diamankan setelah terbukti terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu. (Foto: Dok. Polres Aceh Jaya)
Terjadinya penelantaran 150 jamaah haji asal Aceh di Mina, Arab Saudi, menunjukkan buruknya sistem pengelolaan haji Indonesia
Klasemen sementara IBL 2025, Dewa United masih jadi raja di puncak
Anggota Komisi XII DPR RI, Rusli Habibie
Ilustrasi wanita sukses/kaya.
DPD I Partai Golkar Aceh membagikan sekitar 300 paket daging pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah
Arus Padat dari Mina, Jemaah Haji Diminta Tidak Paksakan Tawaf Ifadah
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melalui Sales Area Manager Aceh melakukan sidak ke beberapa SPBU di wilayah Banda Aceh, Ahad (8/6). (Foto: For Infoaceh.net)
Christiany Eugenia Paruntu
Pasukan Thailand dan Kamboja Balik ke Posisi Netral Usai Bentrok
Secangkir Kopi dan Keluh Kesah Jemaah Haji Asal Indonesia
PPIH Imbau Jemaah Indonesia Tunda Tawaf Ifadah, Masjidil Haram Dipadati Jemaah Asing
Bohku
Enable Notifications OK No thanks