3.611 Hektar Sawah di Aceh Utara Gagal Panen Akibat Banjir Dapat Ganti Rugi
LHOKSUKON – Banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara beberapa hari lalu mengakibatkan 6.776 hektar sawah warga terendam, dan sebanyak 3.611 hektar dipastikan puso atau gagal panen.
Terhadap sawah yang gagal panen tersebut, Pemerintah Aceh memberikan ganti ruginya kepada petani setempat.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki saat meninjau lahan persawahan warga yang terendam banjir, di Gampong Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Ahad (23/10/2022).
“Sawah gagal panen itu sudah dapat penggantian asuransi yang selama ini preminya dibayarkan oleh Pemerintah Aceh serta bantuan benih. Ada juga padi terendam banjir yang dipanen masyarakat. Meski kualitasnya tidak terlalu bagus namun sudah ada pihak yang menyatakan siap membeli. Biasanya harganya itu Rp 5.500, nah padi ini nantinya akan dibeli dengan harga Rp 3.500 per kilogram yang akan dimanfaatkan untuk pakan ternak,” ujar Achmad Marzuki.
Dikatakan Pj Gubernur Aceh, banjir Aceh Utara sangat memengaruhi kehidupan sosial masyarakat, terutama di sektor ekonomi. Saat ini, penanganan banjir Aceh Utara sudah menjadi perhatian serius Pemerintah.
Keseriusan tersebut dibuktikan dengan kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, ke Lhoksukon pada Selasa (18/10/2022).
“Penanganan banjir Aceh Utara memang menjadi salah satu atensi Pemerintah, karena memang setiap tahun banjir. Selasa lalu, Menteri PUPR juga sudah datang ke sini, sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sudah di sini. Jadi nanti akan dilakukan normalisasi di muara dan perbaikan tanggul. Saya berharap tahun depan tidak ada lagi banjir di sini,” ujar Achmad Marzuki.
“Tahun 2023 akan kita lakukan normalisasi sungai di Lhoksukon. Jika Waduk Keureuto selesai di tahun 2023, Insya Allah wilayah ini akan aman dari banjir. Waduk Keureuto harus selesai di akhir 2023. Jadi, kami memohon dukungan masyarakat, karena semua ini demi kepentingan masyarakat. Dengan keberadaan waduk, maka sawah akan teraliri air dengan baik dan banjir pun teratasi,” sambung Pj Gubernur.
Di Aceh Utara, Pj Gubernur juga sempat singgah dan berdialog dengan Yusra, salah seorang masyarakat penerima bantuan Rumah Layak Huni, di Gampong Trieng Matang Ubi Lhoksukon. Dalam kunjungan tersebut, Pj Gubernur turut didampingi Ketua DPRA Saiful Bahri.
“Assalamualaikum Ibu, bagaimana rumahnya?” tanya Pj Gubernur pada Yusra.
“Alhamdulillah, rumahnya bagus Pak dan sudah kami tempati. Kami sekeluarga menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Pak Gubernur,” kata Yusra.
Selanjutnya, Pj Gubernur bersama Ketua DPRA berkunjung ke Mapolsek Lhoksukon dan Makoramil Lhoksukon, yang juga terimbas banjir beberapa hari lalu.
“Selama ini aparatur di kedua institusi ini cukup aktif terjun langsung membantu masyarakat yang terimbas banjir, meskipun markas mereka sendiri juga tak luput dari terjangan banjir. Jadi, kunjungan kami hari ini, sebagai bentuk dukungan dan penyemangat kepada teman-teman kepolisian dan TNI,” kata Pj Gubernur. (IA)