Infoaceh.net, Banda Aceh –Innalillahi Wainna Ilaihi Raji’un. Aceh kembali berduka setelah kehilangan ulama kharismatik senior.
Adalah Tgk H Usman Ali atau yang akrab disapa Abu Kuta Krueng meninggal dunia pada Kamis dini hari (13/2/2025).
Beliau adalah Pimpinan Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng, sebuah pesantren terkemuka di Kecamatan Bandar Dua, Ulee Gle, Kabupaten Pidie Jaya.
Abu Kuta Krueng wafat pada malam Kamis pukul 04.30 dinihari Wib, tanggal 13 Februari 2024.
Beliau sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Kabar duka cita atas wafatnya Abu Kuta Krueng tersebar luas dengan cepat di media sosial dan aplikasi pesan singkat serta grup-grup WhatsApp.
“Telah berpulang ke rahmatullah Abu Kuta Krueng pada malam Kamis pukul 04.30 dinihari Wib, 13 Februari 2024 di RSUDZA Banda Aceh,” demikian pesan yang disampaikan.
Pada pukul 06.30 Wib, jenazah Abu Kuta Krueng diberangkatkan ke Ulee Gle untuk dilakukan proses fardhu kifayah dan selanjutnya dikebumikan di komplek Darul Munawwarah Kuta Krueng.
Abu Kuta Krueng dikenal luas sebagai ulama yang berpengaruh dan dihormati di Aceh. Beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan agama dan pembinaan generasi muda melalui pesantren yang dipimpinnya.
“Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan. Masyarakat Aceh kehilangan sosok panutan yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan Islam di daerah ini ” demikian doa dan ucapan yang dikirimkan atas berpulangnya ulama kharismatik Abu Kuta Krueng.
Kiprah dan dedikasinya dalam menyebarkan ilmu agama telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya.
Keluarga besar Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng turut berduka cita atas kepergian beliau.
Putra beliau, Tgk H Anwar Usman, yang akrab disapa Abiya Kuta Krueng, diharapkan akan melanjutkan perjuangan dan kepemimpinan di pesantren tersebut.
Abiya Kuta Krueng dikenal sebagai ulama yang berkompeten dan telah aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan serta pendidikan di Aceh.