Anggota DPR RI Ghufran Desak Hutama Karya Buka Tol Padang Tiji–Seulimeum Jelang Idul Adha
Banda Aceh, Infoaceh.net – Anggota Komisi VI DPR RI, Ghufran Zainal Abidin mendesak PT Hutama Karya untuk segera membuka kembali akses Tol Sigli–Banda Aceh Seksi 1 ruas Padang Tiji–Seulimeum.
Langkah ini dinilai krusial untuk mendukung kelancaran arus saat mudik Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Tol sepanjang 23,95 kilometer ini sebelumnya sempat dibuka secara fungsional pada saat keberangkatan jamaah haji, namun kembali ditutup sejak 29 Mei 2025 karena alasan teknis dan belum rampungnya pekerjaan.
Ghufran menyayangkan penutupan tersebut, apalagi menjelang momen besar keagamaan yang diprediksi akan meningkatkan mobilitas warga.
“Mengingat Idul Adha sudah dekat, saya mendesak Hutama Karya membuka tol Padang Tiji–Seulimeum secara dua arah, bukan one way. Ini penting agar masyarakat dapat mudik dengan lebih mudah dan nyaman,” ujar Ghufran menanggapi keluhan masyarakat Aceh, Sabtu (31/5).
Politisi PKS asal Aceh ini menegaskan, pengoperasian tol bukan hanya soal proyek teknis, melainkan kebutuhan nyata masyarakat untuk memperlancar arus mudik dan balik.
“Kalau saat Idul Fitri bisa dibuka, kenapa sekarang harus ditutup? Pemerintah dan Hutama Karya harus melihat ini sebagai kebutuhan mendesak, bukan sekadar proyek,” tegasnya.
Sebelumnya, tol ini dioperasikan secara gratis sejak 24 Maret 2025 dengan penggunaan kartu elektronik wajib di gerbang tol, khususnya untuk mendukung keberangkatan jamaah haji kloter pertama dari Aceh.
Namun sejak 29 Mei 2025, ruas ini ditutup kembali karena alasan teknis.
Ghufran meminta Hutama Karya lebih fleksibel dengan membuka tol secara fungsional dua arah menjelang puncak arus mudik Idul Adha.
Ia menilai alasan teknis seharusnya tidak mengorbankan kenyamanan masyarakat selama jalur tetap aman.
“Kalau pekerjaan belum selesai, mestinya ada penyesuaian. Jangan sampai masyarakat jadi korban kemacetan karena alasan administratif,” imbuhnya.
Tol Sigli–Banda Aceh, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas Aceh, terutama pada seksi 1 Padang Tiji–Seulimeum yang menghubungkan kawasan timur dan barat provinsi.